Jumat, 01 Oktober 2010

....Antara Bus Patas AC dan Bus Ekonomi.......

Cerita berawal dari hari Minggu, 4 Juli 2010. Saya saat itu harus balik ke Semarang lantaran alasan yang tak bisa dibantahkan, yaitu mau ujian. Berangkat dari rumah sekitar jam sembilan an. Sampai di terminal sekitar jam sembilan lebih dikit. Saat itu saya diantar bapak saya dan saya agak emosi juga kenapa bisnya lama amat datangnya. Akhirnya sekitar jam setengah sepuluh dari nun jauh di sana kelihatan bis jurusan semarang akan lewat.
----namun setelah dilihat lebih jelas dengan kacamata baru saya (*pamer*), ternyata itu bukanlah bis yang biasa saya naiki (*baca: bus patas AC >>>mahal!!!!)-------

tapi entah kenapa bapak saya menyuruh saya naik bis itu aja dan memberi tambahan duit sepuluh ribu buat ongkos sesaat sebelum naik (*bapak saya baik banget....*). dan situlah segalanya berawal....


Saat pertama kali menjejakkan kaki di bis patas, ada feeling different di sana. Muka-muka penumpangnya pada eksklusif abis dengan hampir semua kuping mereka pake headset. Tak ada wajah bersahabat dan keliatan cuek (*pokoke saya benget!!!*). Lalu saya nyari-nyari tempat duduk dan akhirnya dapat di belakang sendiri.


Menit demi menit saya jalani kemudian saya ambil kesimpulan ga mau lagi naik bis patas AC >>> atis tenan, bikin kebelet pipis!!! tiba-tiba ada suara mengejutkan saya: turun mana mbak? lalu saya menoleh ke sebelah saya (*baru nyadar sebelah saya mas2..tapi enak aja manggil saya mbak. kayake tua dia deh*) dan menjawab seadanya: turun sukun, mas....


----lalu kemudian mas itu mulai ngoceh terus...tanya2 saya kuliah di mana, ambil apa, semester berapa, bla..bla..bla... hingga kemudian saya tahu kalo mas2 sebelah saya tuh ternyata wartawan (*saya ga tanya, dia aja yang kebanyakan ngoceh*). obrolan berlanjut hingga piala dunia dan ternyata kami sama-sama habis kecewa gara Argentina dikalahin Jerman. nah, mulai obrolan itu saya jadi rada semangat -------


----dan tiba-tiba ketika sudah mulai hilang bahan pembicaraan, mas tadi nawarin headset nya buat ndengerin lagu bareng (*busyet..ni mas sok akrab amat...tapi setelah dipikir-pikir ga ada salahnya juga*). ternyata lagu-lagune mas e ga jelek2 amat. seleranya grup band macam queen, scorpion, green day... saya nikmati sajalah-------


dua jam berlalu, kota Semarang telah menanti kedatangan saya. Saya turun duluan daripada mas e dan mengucapkan makasih buat headsetnya.


***lalu saya baru sadar dari tadi saya dan dia ngoceh tanpa tahu nama kami masing-masing...tapi saya anggap itu hal biasa...ga perlu kenal juga kan...cuma temen ngobrol 2 jam menuju Semarang***



Ternyata kisah berlanjut......

Kamis, 15 Juli 2010 (pas ultahnya Piyu Padi----happy birthday Piyu) saya memutuskan kembali ke kota asal saya, Magelang, setelah sehari sebelumnya ujian berakhir. Saya berangkat udah pagi banget namun apa yang saya dapat??? Bis ekonomi jurusan yogya kagak ada yang lewat. Justru patas Nusantara banyak yang lewat (*dan saya ga mau naik. alasan klasik: mahal plus atis).


Setelah lama menunggu akhirnya bis ekonomi datang juga. tapi entah kenapa saya naik bis yang benar-benar ekonomi --- sudah sangat tua dan suara mesinnya berisik minta ampun----


De javu.... ketika tiba-tiba ada suara mengagetkan saya lagi: eh jejer lagi... lalu saya menoleh dengan tampang rada bego dan bingung. suara sebelah saya berkata lagi: dulu kita pernah sebelahan naik patas (*sambil tersenyum sok akrab*). kemudian memori di otak ini mulai berputar kembali... dan akhirnya saya ingat juga siapa sebelah saya ini.. tak lain tak bukan ya mas yang di bis batas yang ga bisa berhenti ngoceh itu.


----kembali dia ngoceh sepanjang jalan... hingga akhirnya saya tahu siapa namanya (*dia duluan yang nyebut, saya si ga peduli namanya siapa*). dia ngajak ngomong hal-hal yang bermutu kayak film, novel, musik, bola. mungkin karena dia wartawan, jadi obrolannya ya bermutu. tiada tanda-tanda laki-laki genit pada dirinya. hanya emang suka ngoceh tuh orang, mungkin sebagai pelepas kejenuhan di perjalanan. saya bisa simpulkan: mas tadi orangnya baik dan sopan plus ramah----


Akhirnya saya sampai juga di kota Magelang tercinta setelah melewati perjalanan yang begitu lama karena ada kemacetan di daerah Banaran (gara-gara ada trailer njungkal). tak lupa sebelum turun saya pamitan ama mas itu. dan kata-kata terakhir muncul dari bibirnya: See you on the next our bus!! (*lagi-lagi sambil senyum*). dan saya hanya membalas dengan senyum meringis (*dalam hati bilang: sumpah ya ni orang pede banget!!!)



----finally...i don't understand what's the meaning of my story...saya merasa ini hanya kebetulan, walau ada yang ngotot juga bilang ini bukan kebetulan------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat, 01 Oktober 2010

....Antara Bus Patas AC dan Bus Ekonomi.......

Cerita berawal dari hari Minggu, 4 Juli 2010. Saya saat itu harus balik ke Semarang lantaran alasan yang tak bisa dibantahkan, yaitu mau ujian. Berangkat dari rumah sekitar jam sembilan an. Sampai di terminal sekitar jam sembilan lebih dikit. Saat itu saya diantar bapak saya dan saya agak emosi juga kenapa bisnya lama amat datangnya. Akhirnya sekitar jam setengah sepuluh dari nun jauh di sana kelihatan bis jurusan semarang akan lewat.
----namun setelah dilihat lebih jelas dengan kacamata baru saya (*pamer*), ternyata itu bukanlah bis yang biasa saya naiki (*baca: bus patas AC >>>mahal!!!!)-------

tapi entah kenapa bapak saya menyuruh saya naik bis itu aja dan memberi tambahan duit sepuluh ribu buat ongkos sesaat sebelum naik (*bapak saya baik banget....*). dan situlah segalanya berawal....


Saat pertama kali menjejakkan kaki di bis patas, ada feeling different di sana. Muka-muka penumpangnya pada eksklusif abis dengan hampir semua kuping mereka pake headset. Tak ada wajah bersahabat dan keliatan cuek (*pokoke saya benget!!!*). Lalu saya nyari-nyari tempat duduk dan akhirnya dapat di belakang sendiri.


Menit demi menit saya jalani kemudian saya ambil kesimpulan ga mau lagi naik bis patas AC >>> atis tenan, bikin kebelet pipis!!! tiba-tiba ada suara mengejutkan saya: turun mana mbak? lalu saya menoleh ke sebelah saya (*baru nyadar sebelah saya mas2..tapi enak aja manggil saya mbak. kayake tua dia deh*) dan menjawab seadanya: turun sukun, mas....


----lalu kemudian mas itu mulai ngoceh terus...tanya2 saya kuliah di mana, ambil apa, semester berapa, bla..bla..bla... hingga kemudian saya tahu kalo mas2 sebelah saya tuh ternyata wartawan (*saya ga tanya, dia aja yang kebanyakan ngoceh*). obrolan berlanjut hingga piala dunia dan ternyata kami sama-sama habis kecewa gara Argentina dikalahin Jerman. nah, mulai obrolan itu saya jadi rada semangat -------


----dan tiba-tiba ketika sudah mulai hilang bahan pembicaraan, mas tadi nawarin headset nya buat ndengerin lagu bareng (*busyet..ni mas sok akrab amat...tapi setelah dipikir-pikir ga ada salahnya juga*). ternyata lagu-lagune mas e ga jelek2 amat. seleranya grup band macam queen, scorpion, green day... saya nikmati sajalah-------


dua jam berlalu, kota Semarang telah menanti kedatangan saya. Saya turun duluan daripada mas e dan mengucapkan makasih buat headsetnya.


***lalu saya baru sadar dari tadi saya dan dia ngoceh tanpa tahu nama kami masing-masing...tapi saya anggap itu hal biasa...ga perlu kenal juga kan...cuma temen ngobrol 2 jam menuju Semarang***



Ternyata kisah berlanjut......

Kamis, 15 Juli 2010 (pas ultahnya Piyu Padi----happy birthday Piyu) saya memutuskan kembali ke kota asal saya, Magelang, setelah sehari sebelumnya ujian berakhir. Saya berangkat udah pagi banget namun apa yang saya dapat??? Bis ekonomi jurusan yogya kagak ada yang lewat. Justru patas Nusantara banyak yang lewat (*dan saya ga mau naik. alasan klasik: mahal plus atis).


Setelah lama menunggu akhirnya bis ekonomi datang juga. tapi entah kenapa saya naik bis yang benar-benar ekonomi --- sudah sangat tua dan suara mesinnya berisik minta ampun----


De javu.... ketika tiba-tiba ada suara mengagetkan saya lagi: eh jejer lagi... lalu saya menoleh dengan tampang rada bego dan bingung. suara sebelah saya berkata lagi: dulu kita pernah sebelahan naik patas (*sambil tersenyum sok akrab*). kemudian memori di otak ini mulai berputar kembali... dan akhirnya saya ingat juga siapa sebelah saya ini.. tak lain tak bukan ya mas yang di bis batas yang ga bisa berhenti ngoceh itu.


----kembali dia ngoceh sepanjang jalan... hingga akhirnya saya tahu siapa namanya (*dia duluan yang nyebut, saya si ga peduli namanya siapa*). dia ngajak ngomong hal-hal yang bermutu kayak film, novel, musik, bola. mungkin karena dia wartawan, jadi obrolannya ya bermutu. tiada tanda-tanda laki-laki genit pada dirinya. hanya emang suka ngoceh tuh orang, mungkin sebagai pelepas kejenuhan di perjalanan. saya bisa simpulkan: mas tadi orangnya baik dan sopan plus ramah----


Akhirnya saya sampai juga di kota Magelang tercinta setelah melewati perjalanan yang begitu lama karena ada kemacetan di daerah Banaran (gara-gara ada trailer njungkal). tak lupa sebelum turun saya pamitan ama mas itu. dan kata-kata terakhir muncul dari bibirnya: See you on the next our bus!! (*lagi-lagi sambil senyum*). dan saya hanya membalas dengan senyum meringis (*dalam hati bilang: sumpah ya ni orang pede banget!!!)



----finally...i don't understand what's the meaning of my story...saya merasa ini hanya kebetulan, walau ada yang ngotot juga bilang ini bukan kebetulan------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar