Kamis, 10 Februari 2011

Damn Love, Damn Feel, and Damn Me :(

Bagian hidup gue yang ini, yang begitu meresahkan hati, yang begitu menusuk suatu ruang terdalam dalam hati gue, gue sebut: Broken Heart. Ga enak emang patah hati itu. Beberapa fase harus gue lewati. Pertama adalah fase kaget dan shock, kedua fase sendu mandayu, ketiga fase sok tegar, keempat fase sok sibuk untuk mengalihkan pkiran dari hal-hal yang membuat nambah sakit, kelima fase mulai terbiasa hidup normal lagi, dan fase keenam adalah fase sakit hati lagi. Fase keenam adalah fase yang menjadi akhir sekaligus menjadi awal lagi untuk memulai dari fase pertama lagi. Gue banci hal ini karena fase-fase tadi seperti siklus yang senantiasa berputar dan tiada berhenti dan selalu berulang. Menyakitkan! Bahkan kalau lihat wajah orang yang gue sayangi rasanya pengin mukul pacarnya aja (Lohhh??). Satu lagi fase yang paling menyakitkan adalah susah untuk melupakan orang yang gue sayangi tadi. Bagi gue, apa yang udah nancep itu sulit buat dicabut. Kebiasaan buruk gue adalah menyimpan cinta terlalu lama pada seseorang. Jadi ibarat lirik lagu Rossa ama Pasha, ....kerena sekali cinta aku tetap cinta.... Damn! Payah gue.. Melankolis abis. Ga tau deh ampe kapan bakal cinta ama laki-laki ini.

Sekarang gue butuh gawean, masalah, ato laki-laki lain yang sekiranya bisa dijadikan pengalih perhatian. Gue pengin menghabsikan sisa waktu kuliah yang tinggal 1,5 tahun ini untuk bahagia. Gue ga mau lagi peduli lagi ama kisah cinta sendiri ini, gue ga bakal peduli kalau bahkan laki-laki yang gue sayangi ini udah ga care lagi ama gue, gue ga peduli lagi ama apa yang mau dia lakuin, gue ga mau lagi lihat ke belakang, gue bahkan ga mau lagi ngalami fase-fase patah hati hati lagi. Gue bakal berhenti di fase kelima dan ga bakal menginjak fase keenam lagi. Gue bulatkan tekad kalau gue baik-baik saja sekarang dan selamanya. Tapi gue ga bakal naif juga bilang udah ga cinta lagi ama laki-laki itu. Dia, bagimanapun juga pernah menempati tempat yang amat paling sulit dijangkau oleh laki-laki mana pun. Dia, seberapa pun luka yang gue alami karena dia, tetaplah orang yang bakal terjaga tempatnya di hati gue. Gue ga mau bohong kalau di sini, di dalam ruang terasing dalam hati gue, ga bakal gampang diganti sembarang laki-laki. Jadi ya biarlah laki-laki itu tetep ada di hati gue, sampai nanti (entah kapan, tapi gue yakin pasti datang juga waktunya) ada orang lain yang berhasil mendepak laki-laki ini dari sini.






~tulisan geje di pagi hari... Karena gue sendiri ga tau gimana mengungkapkannya selain melalui blog ini. Gue lagi sendirian, ga ada yang bisa diajak ngobrol juga. Kalau yang ngrasa juga membaca ini, gue lega juga. Seenggaknya dia tahu tanpa gue harus ngomong. Tapi kalau ga kebaca ama dia, ya sudahlah... That was just a part of my life

~download soundtrack kisah gue:  Cerita Lalu-Kerispatih
ama What Good is Love Without You-Melee

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamis, 10 Februari 2011

Damn Love, Damn Feel, and Damn Me :(

Bagian hidup gue yang ini, yang begitu meresahkan hati, yang begitu menusuk suatu ruang terdalam dalam hati gue, gue sebut: Broken Heart. Ga enak emang patah hati itu. Beberapa fase harus gue lewati. Pertama adalah fase kaget dan shock, kedua fase sendu mandayu, ketiga fase sok tegar, keempat fase sok sibuk untuk mengalihkan pkiran dari hal-hal yang membuat nambah sakit, kelima fase mulai terbiasa hidup normal lagi, dan fase keenam adalah fase sakit hati lagi. Fase keenam adalah fase yang menjadi akhir sekaligus menjadi awal lagi untuk memulai dari fase pertama lagi. Gue banci hal ini karena fase-fase tadi seperti siklus yang senantiasa berputar dan tiada berhenti dan selalu berulang. Menyakitkan! Bahkan kalau lihat wajah orang yang gue sayangi rasanya pengin mukul pacarnya aja (Lohhh??). Satu lagi fase yang paling menyakitkan adalah susah untuk melupakan orang yang gue sayangi tadi. Bagi gue, apa yang udah nancep itu sulit buat dicabut. Kebiasaan buruk gue adalah menyimpan cinta terlalu lama pada seseorang. Jadi ibarat lirik lagu Rossa ama Pasha, ....kerena sekali cinta aku tetap cinta.... Damn! Payah gue.. Melankolis abis. Ga tau deh ampe kapan bakal cinta ama laki-laki ini.

Sekarang gue butuh gawean, masalah, ato laki-laki lain yang sekiranya bisa dijadikan pengalih perhatian. Gue pengin menghabsikan sisa waktu kuliah yang tinggal 1,5 tahun ini untuk bahagia. Gue ga mau lagi peduli lagi ama kisah cinta sendiri ini, gue ga bakal peduli kalau bahkan laki-laki yang gue sayangi ini udah ga care lagi ama gue, gue ga peduli lagi ama apa yang mau dia lakuin, gue ga mau lagi lihat ke belakang, gue bahkan ga mau lagi ngalami fase-fase patah hati hati lagi. Gue bakal berhenti di fase kelima dan ga bakal menginjak fase keenam lagi. Gue bulatkan tekad kalau gue baik-baik saja sekarang dan selamanya. Tapi gue ga bakal naif juga bilang udah ga cinta lagi ama laki-laki itu. Dia, bagimanapun juga pernah menempati tempat yang amat paling sulit dijangkau oleh laki-laki mana pun. Dia, seberapa pun luka yang gue alami karena dia, tetaplah orang yang bakal terjaga tempatnya di hati gue. Gue ga mau bohong kalau di sini, di dalam ruang terasing dalam hati gue, ga bakal gampang diganti sembarang laki-laki. Jadi ya biarlah laki-laki itu tetep ada di hati gue, sampai nanti (entah kapan, tapi gue yakin pasti datang juga waktunya) ada orang lain yang berhasil mendepak laki-laki ini dari sini.






~tulisan geje di pagi hari... Karena gue sendiri ga tau gimana mengungkapkannya selain melalui blog ini. Gue lagi sendirian, ga ada yang bisa diajak ngobrol juga. Kalau yang ngrasa juga membaca ini, gue lega juga. Seenggaknya dia tahu tanpa gue harus ngomong. Tapi kalau ga kebaca ama dia, ya sudahlah... That was just a part of my life

~download soundtrack kisah gue:  Cerita Lalu-Kerispatih
ama What Good is Love Without You-Melee

Tidak ada komentar:

Posting Komentar