Jumat, 25 Maret 2011

This is "The Bad" from Me: Aku dan Sejuta Keluhan

Sejenak aku daftar tugas-tugas yang ada: Teknologi Enzim, Perancangan Proses Kimia, SOM. Lalu aku melihat hal lain yang tak kalah urgent pula: Proposal Penelitian dan PKM. Awalnya aku sangat optimis bisa melalui semuanya dengan senyuman dan pada akhirnya hasilnya akan sangat memuaskan. Namun ternyata semua tak semudah yang aku bayangkan. Ketika setan-setan mulai masuk ke jiwaku maka yang muncul hanya satu: KELUHAN. Keluhan aku capek lah, keluhan tugasnya susah lah, keluhan mencari jurnalnya susah lah, dan ribuan keluhan lain. Bahkan kadang muncul rasa takut berlebihan seolah-olah aku tak mampu menjalani ini semua. Inilah serpihan kata-kata yang mendekam di otakku selama berhari-hari ini. Sesuatu yang hanya muncul ketika aku tengah sendirian di kamar kost, duduk di depan komputer yang lemotnya minta ampun dan kadang mati gara-gara listrik tidak kuat, serta mencari tugas dari internet namun tidak ketemu-ketemu. This is the bad from me....

Siapa sangka aku akan kesulitan mencari tugas Teknologi Enzim. Aku pikir tinggal search di Google lalu muncul lalu copy paste (dosa yang sering kali aku lakukan). Aku ketik nama enzim yang menjadi tugasku: 5'-Phosphodiesterase. Lalu kemudian yang muncul hanyalah jurnal-jurnal berbahasa Inggris yang amat sulit dimengerti karena kebanyakan mengenai farmasi. Aku mencoba mencari di laman berbahasa Indonesia, yang muncul jauh lebih mengejutkanku (maaf, yang muncul adalah hal-hal berbau disfungsi ereksi. Kontan kepalaku makin puyeng). Setelah dengan berbagai perjuangan, membaca jurnal-jurnal rumit, hingga bertanya pada kawan lamaku via Twitter, aku mulai sedikit memahami apa itu 5'-Phosphodiesterase. Puji Tuhan hingga detik ini satu halaman berhasil aku buat walaupun mungkin sangat 'geje' :(

Tugas yang tak kalah membingungkan tentu saja SOM. Awalnya aku santai-santai saja karena ternyata ada teman yang punya soft tugas yang dulu, jadi tidak perlu susah-susah membuat tugas SOM. Namun saat hari H presentasi ternyata tugas SOM kelompokku salah total. Maka mau tak mau harus dibenarkan. Berhubung aku ternyata mempunyai diktat SOM yang berisi materi untuk tugasku, aku menawarkan diri untuk membenarkan tugas tadi. Selesai masalah pembenaran tugas, tapi selanjutnya ada tugas SOM lagi yang menanti. Semoga tugas yang sekarang tidak salah lagi...

Tugas Perancangan Proses Kimia juga awalnya aku kira mudah karena kebetulan salah seorang rekan kelompokku sudah punya 'baceman' dari anak 2007. Namun setelah didalami arah tugas tadi, apa yang harus ada, analisisnya bagaimana, maka dapat kusimpulkan tugas ini juga tak semudah main ular tangga. Dan lagi-lagi dalam kesendirian di kamar kost, aku hanya bisa termenung di depan komputer lemot ini. Meski tugasnya masih lama, hati berasa tak tenang kalau belum menemukan referensi untuk tugas. Tidur tak enak, bernyanyi pun enggan, mau download lagu pun malas. Jika sudah seperti ini maka tujuan berikutnya adalah KASUR...

Hal yang masih sangat malas aku bicarakan adalah proposal penelitian dan PKM. Mengapa aku malas? Entahlah... Meski untuk proposal penelitian sudah diberi tema namun aku merasa minder melihat kawan-kawan yang lain: ada yang sudah sampai bab 2, ada yang sudah sering konsultasi, bahkan ada yang mulai nge-run. Bisa kuceritakan nasibku: dosen hanya bisa ditemui satu hari dalam seminggu, sekalinya mau datang konsultasi lebih sering ditolak karena beliau sibuk, sekalinya sudah bertemu maka tatap muka kami paling lama hanya 5 menit. Puji Tuhan sekarang sudah ada kepastian tema dan kesiapan jurnal sudah ada serta aku sudah lumayan mengerti tentang elektrokoagulasi. Bicara PKM maka itulah yang membuatku miris. Aku merasa lolos PKM bukanlah hal yang menggembirakan di saat-saat seperti ini. Kalau ingat PKM sungguh aku hanya ingin mengeluh: kenapa harus lolos??? PKM yang awalnya aku kira tidak rumit jika dilaksanakan ternyata rumit juga. Aku kadang tak bisa membayangkan bagaimana rasanya jadi Erlinda, ibu ketuanya..

Setelah dirunut-runut berbagai masalahku, maka dari sekian banyak masalah yang muncul aku hanya bisa mengeluh. Bahkan saat berdoa sebelum tidur aku seperti men-judge Tuhan dengan kata: Why? Why? Why? Why? Why must to be me???? Keluhan sekarang menjadi sahabat karibku. Kadang aku bisa tertawa lepas kalau di kampus seolah santai dengan segalanya. Namun kalau sudah di kamar kost, maka aku menjadi melankolis akut. Lagi-lagi kadang aku meratapi nasib mengapa masuk teknik kimia, mengapa dapat dosen pembimbing sibuk, mengapa harus menjadi anak bungsu yang so complicated hidupnya...

Tapi kadang aku bisa STOP MENGELUH kalau melihat Spongebob. Lihatlah dia, tak pernah mengeluh sedikit pun meski selalu kerja di Krusty Krab (bahkan kadang tak dibayar). Lihatlah dia, selalu tersenyum pada siapa saja meski tanpa dia sadar banyak orang yang tak suka padanya. Lihatlah dia, selalu membawa keceriaan pada siapa saja. Aku rasa hanya satu hal yang bisa membuat aku berhenti mengeluh, yaitu dengan bersyukur. Gantilah ungkapan: 'Aku lelah' dengan 'Aku bersyukur aku masih bisa merasakan lelah'. Ubahlah keluhanku pada Tuhan tiap malam dengan: 'Terima kasih karena aku diberi kesempatan melewati cobaan ini'. Namun sekali lagi tak mudah menjalani ini, apalagi kalau iman tak kuat maka setan lebih mudah merasuki jiwa ini..

Aku sekarang sedang berusaha mengumpulkan sisa-sisa semangat yang ada. Biar tinggal sisa-sisa namun aku rasa jauh lebih baik daripada sudah tak ada semangat sama sekali. Biarlah sepotong lirik dari lagu Menanti Keajaiban nya Padi senantiasa aku dengarkan sekarang:
....seharusnya aku tak patut bersedih atas semua yang terjadi kepadaku, aku merasa bahwasanya hidup ini tak lebih dari sekadar perjalanan... hingga saatku tiba, semoga tak lelah aku terus berpeluh... hingga saatku tiba, kuharap temukan apa yang aku cari....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jumat, 25 Maret 2011

This is "The Bad" from Me: Aku dan Sejuta Keluhan

Sejenak aku daftar tugas-tugas yang ada: Teknologi Enzim, Perancangan Proses Kimia, SOM. Lalu aku melihat hal lain yang tak kalah urgent pula: Proposal Penelitian dan PKM. Awalnya aku sangat optimis bisa melalui semuanya dengan senyuman dan pada akhirnya hasilnya akan sangat memuaskan. Namun ternyata semua tak semudah yang aku bayangkan. Ketika setan-setan mulai masuk ke jiwaku maka yang muncul hanya satu: KELUHAN. Keluhan aku capek lah, keluhan tugasnya susah lah, keluhan mencari jurnalnya susah lah, dan ribuan keluhan lain. Bahkan kadang muncul rasa takut berlebihan seolah-olah aku tak mampu menjalani ini semua. Inilah serpihan kata-kata yang mendekam di otakku selama berhari-hari ini. Sesuatu yang hanya muncul ketika aku tengah sendirian di kamar kost, duduk di depan komputer yang lemotnya minta ampun dan kadang mati gara-gara listrik tidak kuat, serta mencari tugas dari internet namun tidak ketemu-ketemu. This is the bad from me....

Siapa sangka aku akan kesulitan mencari tugas Teknologi Enzim. Aku pikir tinggal search di Google lalu muncul lalu copy paste (dosa yang sering kali aku lakukan). Aku ketik nama enzim yang menjadi tugasku: 5'-Phosphodiesterase. Lalu kemudian yang muncul hanyalah jurnal-jurnal berbahasa Inggris yang amat sulit dimengerti karena kebanyakan mengenai farmasi. Aku mencoba mencari di laman berbahasa Indonesia, yang muncul jauh lebih mengejutkanku (maaf, yang muncul adalah hal-hal berbau disfungsi ereksi. Kontan kepalaku makin puyeng). Setelah dengan berbagai perjuangan, membaca jurnal-jurnal rumit, hingga bertanya pada kawan lamaku via Twitter, aku mulai sedikit memahami apa itu 5'-Phosphodiesterase. Puji Tuhan hingga detik ini satu halaman berhasil aku buat walaupun mungkin sangat 'geje' :(

Tugas yang tak kalah membingungkan tentu saja SOM. Awalnya aku santai-santai saja karena ternyata ada teman yang punya soft tugas yang dulu, jadi tidak perlu susah-susah membuat tugas SOM. Namun saat hari H presentasi ternyata tugas SOM kelompokku salah total. Maka mau tak mau harus dibenarkan. Berhubung aku ternyata mempunyai diktat SOM yang berisi materi untuk tugasku, aku menawarkan diri untuk membenarkan tugas tadi. Selesai masalah pembenaran tugas, tapi selanjutnya ada tugas SOM lagi yang menanti. Semoga tugas yang sekarang tidak salah lagi...

Tugas Perancangan Proses Kimia juga awalnya aku kira mudah karena kebetulan salah seorang rekan kelompokku sudah punya 'baceman' dari anak 2007. Namun setelah didalami arah tugas tadi, apa yang harus ada, analisisnya bagaimana, maka dapat kusimpulkan tugas ini juga tak semudah main ular tangga. Dan lagi-lagi dalam kesendirian di kamar kost, aku hanya bisa termenung di depan komputer lemot ini. Meski tugasnya masih lama, hati berasa tak tenang kalau belum menemukan referensi untuk tugas. Tidur tak enak, bernyanyi pun enggan, mau download lagu pun malas. Jika sudah seperti ini maka tujuan berikutnya adalah KASUR...

Hal yang masih sangat malas aku bicarakan adalah proposal penelitian dan PKM. Mengapa aku malas? Entahlah... Meski untuk proposal penelitian sudah diberi tema namun aku merasa minder melihat kawan-kawan yang lain: ada yang sudah sampai bab 2, ada yang sudah sering konsultasi, bahkan ada yang mulai nge-run. Bisa kuceritakan nasibku: dosen hanya bisa ditemui satu hari dalam seminggu, sekalinya mau datang konsultasi lebih sering ditolak karena beliau sibuk, sekalinya sudah bertemu maka tatap muka kami paling lama hanya 5 menit. Puji Tuhan sekarang sudah ada kepastian tema dan kesiapan jurnal sudah ada serta aku sudah lumayan mengerti tentang elektrokoagulasi. Bicara PKM maka itulah yang membuatku miris. Aku merasa lolos PKM bukanlah hal yang menggembirakan di saat-saat seperti ini. Kalau ingat PKM sungguh aku hanya ingin mengeluh: kenapa harus lolos??? PKM yang awalnya aku kira tidak rumit jika dilaksanakan ternyata rumit juga. Aku kadang tak bisa membayangkan bagaimana rasanya jadi Erlinda, ibu ketuanya..

Setelah dirunut-runut berbagai masalahku, maka dari sekian banyak masalah yang muncul aku hanya bisa mengeluh. Bahkan saat berdoa sebelum tidur aku seperti men-judge Tuhan dengan kata: Why? Why? Why? Why? Why must to be me???? Keluhan sekarang menjadi sahabat karibku. Kadang aku bisa tertawa lepas kalau di kampus seolah santai dengan segalanya. Namun kalau sudah di kamar kost, maka aku menjadi melankolis akut. Lagi-lagi kadang aku meratapi nasib mengapa masuk teknik kimia, mengapa dapat dosen pembimbing sibuk, mengapa harus menjadi anak bungsu yang so complicated hidupnya...

Tapi kadang aku bisa STOP MENGELUH kalau melihat Spongebob. Lihatlah dia, tak pernah mengeluh sedikit pun meski selalu kerja di Krusty Krab (bahkan kadang tak dibayar). Lihatlah dia, selalu tersenyum pada siapa saja meski tanpa dia sadar banyak orang yang tak suka padanya. Lihatlah dia, selalu membawa keceriaan pada siapa saja. Aku rasa hanya satu hal yang bisa membuat aku berhenti mengeluh, yaitu dengan bersyukur. Gantilah ungkapan: 'Aku lelah' dengan 'Aku bersyukur aku masih bisa merasakan lelah'. Ubahlah keluhanku pada Tuhan tiap malam dengan: 'Terima kasih karena aku diberi kesempatan melewati cobaan ini'. Namun sekali lagi tak mudah menjalani ini, apalagi kalau iman tak kuat maka setan lebih mudah merasuki jiwa ini..

Aku sekarang sedang berusaha mengumpulkan sisa-sisa semangat yang ada. Biar tinggal sisa-sisa namun aku rasa jauh lebih baik daripada sudah tak ada semangat sama sekali. Biarlah sepotong lirik dari lagu Menanti Keajaiban nya Padi senantiasa aku dengarkan sekarang:
....seharusnya aku tak patut bersedih atas semua yang terjadi kepadaku, aku merasa bahwasanya hidup ini tak lebih dari sekadar perjalanan... hingga saatku tiba, semoga tak lelah aku terus berpeluh... hingga saatku tiba, kuharap temukan apa yang aku cari....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar