Jumat, 22 Juli 2011

:: This Is Only A Story Between Us ::

You.. You.. You...
I remember the first time I saw you, it's been a long time ago
You were singing at there, and the people around you enjoyed your performance
next, I saw you again in every moment. You were always singing.... I don't know why I enjoyed every your performance
then you made me start feeling like this..
and now......
I always look at you when you pass
I never understand why you should play it cool
You never talk to me, but you just smile (sometimes)
Yeah, it's true that I'm a freak person
I do something that you call "absurd"
I'm sorry that I always disturb you.. I follow your path, I'm always looking for you...
It's a happiness for me to see you smile (though your smile is not for me)
This is something that I call "admire"
Yeah, I just admire you, boy
I don't know you can see it or not, I don't care
Do you know my name?  And (once again) I don't care
It's so nice to have a feeling like this...
I like the way you're walking, I like the way you're smiling
I like the way you're singing, and I like the way you keep everything on you so cool
That's why I admire you, boy...
This is only a story between us, between every our smile...
THIS IS US :))
You make me always sing ~ lalalalalalalala :D
I just sing like you do.... :))



*backsound: Everything by Michael Buble
....and when you smile at me you know exactly what you do.....
...and in this crazy life and through this crazy times, it's you it's you... You make me sing...
...you're every song and I sing along....

Kamis, 21 Juli 2011

Insiden Ganjel Pintu #sweetmemoriesontekim

Semester 6 ini hampir semua anak angkatan 2008 mengambil mata kuliah EKOTEK. Dilihat dari namanya saja sepertinya sudah nampak kalau di dalamnya ga jauh-jauh dari ekonomi. Mata kuliah ini memang perpaduan atau hasil sebuah fusion antara ekonomi dan teknik. Dua sisi yang jelas sangat bertolak belakang. Anak teknik kebanyakan lemah di ekonomi atau akuntansi, namun dengan amat sangat terpaksa harus mempelajari mata kuliah ini karena emang dibutuhin banget saat tugas PPK kelak. Sebenarnya ga cuma buat tugas PPK sih, besok-besok kalo udah kerja juga pasti butuh banget kalau misal mo ngrancang pabrik. Jadi biar ga salah pilih alat yang ekonomis, biar ga salah itung-itungan pas ngrancang biaya, dll. Namun kenyataannya, minat mahasiswa akan mata kuliah EKOTEK begitu rendah. Saking rendahnya bisa dihitung dengan jari berapa kali mahasiswa masuk mengikuti kelas ini. Kalau pun daftar hadir bisa penuh berarti telah terjadi persengkokolan busuk yang sudah menjadi hal biasa di kalangan mahasiswa. Yah, sudahlah saya ga mau bicara soal titip absen. Saya mau mengenang satu kisah yang lumayan lucu untuk dikenang…

Pak Darmadji, dosen EKOTEK yang satu ini memiliki tingkat kedisplinan yang tinggi. Bagi beliau kalau mau sukses ya disiplin. Kalau mau ikut kuliah EKOTEK ya jangan terlambat. Kalau terlambat ya ga usah masuk. Tegas. Beliau tidak suka kalau saat kuliah bangku-bangku depan masih kosong sementara bangku-bangku belakang berasa penuh sesak. Dengan tegas beliau pasti berkata, “Pindah depan mas/mbak. Depan masih banyak yang kosong. Jangan pernah mau hidup cuma jadi follower!”. Mahasiswa yang udah kena sentak begitu biasanya langsung nurut pindah duduk depan dengan muka sedikit manyun. Maka setelah bangku depan sudah terisi kuliah pun dimulai. Buka-buka diktat, buka-buka tabel, tapi biasanya ga ada satu pun yang nyantel di otak. Menit demi menit berlalu. Semakin lama waktu kuliah maka semakin lebar mulut mahasiswa menguap….

Jangan sekali-sekali terlalu pede untuk masuk kuliah kalau udah telat banget. Pintu di ruang A22 pasti sudah diganjel dengan kursi dengan tujuan agar mahasiswa telat ga bisa masuk. Kalau kamu masih punya nyali buat nerobos pintu yang diganjel itu maka kamu harus punya nyali juga buat dibentak: “KELUAR MAS/MBAK!!!”. Sejenak pasti kelas hening sambil pada ngelirik siapa yang telat tadi. Setalah mahasiswa yang telat sadar juga ga boleh masuk, pak Darmadji segera melanjutkan kuliah.
Namun ternyata pengganjal pintu itu pernah diterobos oleh beberapa mahasiswa telat. Siapa sangka niat para mahasiswa telat tadi yang begitu tulus untuk kuliah mampu mendobrak kuatnya kursi pengganjal pintu!

Alkisah, saat itu mahasiswa yang kuliah bisa dibilang sangat sedikit daripada biasanya. Pak Darmadji merasa waktu untuk mengganjal pintu telah tiba. Maka mahasiswa yang paling dekat dengan pintu saat itu disuruh untuk meletakkan kursi sebagai pengganjal pintu. Pada sutu saat, pak Darmadji sedang menerangkan sesuatu (yang entah apa itu) dan kebetulan butuh untuk menuliskannya di papan tulis. Entahlah ini yang disebut jodoh atau bukan: saat beliau menghadap papan tulis untuk menulis, serombongan mahasiswa telat datang. Dengan begitu pedenya mereka menerobos masuk, dengan suara-suara kaki mereka yang amat berisik plus suara cekakak-cekikik mahasiswa lain yang mengiringi langkah mereka. Saya sempat deg-deg an kalau-kalau pak Darmadji melihat kejadian ini, jangan-jangan luapan amarah besar akan beliau keluarkan. Parahnya, mahasiswa yang paling terakhir masuk tak sempurna menutup pntu sehingga kursi pengganjal nampak tak melakukan fungsinya dengan baik sebagai pengganjal. Belum sempat pintu ditutup rapat lagi, Pak Darmadji sudah selesai berurusan dengan papan tulis dan berbalik menghadap para mahasiswa lagi. Saya menahan napas siap-siap menerima bentakan beliau untuk kami. Namun hanya satu kalimat muncul dari mulut beliau: “Kok jumlahnya kayaknya nambah ya…”. Kalimat itu diucapkan dengan nada datar tanpa ekspresi marah atau kecewa. Setelah itu kuliah dilanjutkan kembali……..

Well. pak Darmadji mengajarkan saya tentang kedisplinan. Bagaimana cara kita menghargai waktu. Dan kawan-kawan saya yang telat tadi mengajarkan saya jangan pernah menyerah berjalan menghadapi penghalang sebesar apa pun. Berapa pun risikonya, harus diterjang. Hahahahahahahahahahahaha



*taken from another my blog: http://jessica066eksis08.tumblr.com/post/7107948652/insiden-ganjel-pintu-sweetmemoriesontekim

Surat untuk Bapak Presiden

Dear pak SBY,

Pak maaf sebelumnya kalo saya kelihatan ga sopan banget nulis surat kayak gini. Maklum lah pak saya anak gaoel gitu loooohhh. Sebenarnya saya cuma mau menyuarakan isi hati saya pak. Walau mungkin ga penting, mungkin ada baiknya bapak baca deh…

Saya mahasiswa semester 6 jurusan teknik kimia fakultas teknik Undip. Bapak tau Undip kan? Itu lo yang ada di Semarang. Yang terkenal dengan icon Patung Kuda-nya. Yang panas banget lingkungannya gara-gara kurang pohon. Yang biaya masuk kuliahnya ampun mahal banget bikin leher orang tua tercekik. Haduh maap pak, saya jadi ngalentur gini.. To the point aja ya pak..

Gini, pak. Saya jujur aja ga pernah ngerti apa yang terjadi ama bangsa ini. Kasus para koruptor ga pernah berhenti. Beritanya di tipi makin lama makin banyak hingga ngalahin berita video porno para artis. Sayangnya berita para koruptor belom mampu meredakan ketenaran sinetron kejar tayang Putri yang Ditukar dengan bintang utama Nikita Willy. Ya ampun maap ngelantur lagi. Jadi maksud saya: saya (dan mungkin jutaan masyarakat Indonesia lain) sudah muak dengan para koruptor itu pak. Persetan dengan persidangan kasus mereka yang lama, persetan dengan berapa duit yang mereka korupsi, persetan dengan hidup mereka yang masih bahagia-bahagia aja walau udah berstatus terdakwa. Tau ga sih pak, saya di sini geram lihat mereka. Kenapa kalo nangkap maling ayam lebih mudah daripada nangkap koruptor? Mungkin karena maling ayam ga punya cukup duit buat lari ke luar negeri kali ya, pak… Satu lagi pak. Saya bosan liat kasus korupsi yang seakan-akan mengikuti filosofi peribahasa: mati satu tumbuh seribu. Satu kasus terkuak muncul kasus lain. Satu nama terkuak muncul nama-nama yang lain. Saling lempar salah. Ga ada yang mau  ngaku. Heran saya ama koruptor pas dulu mereka SD dapat pelajaran agama ga sih? Atau jangan-jangan nilai agama mereka selalu merah kali ya, pak… Saya rasa sudah cukup bicara korupsi. Ganti topik.

Pak, saya tahu Bapak pasti banyak pikiran. Susah tidur kala malam. Pecah otak bapak pasti kalo tiap hari mikir nasib bangsa ini. Saya kasian ama Bapak. Tapi bisa ga pak, ga usah curhat melulu di depan media. Ga usah ngeluh melulu di depan media. Jujur saja, saya cuma bisa simpati dan tambah merasa kasihan ama segala keluhan bapak. Bapak kan pemimpin, simpan lah semua keluhan bapak. Kalau mau curhat boleh-boleh aja kok, tapi jangan ama seantero Indonesia juga. Cukup curhat ama orang terdekat aja. Justru menurut saya bapak harus e bisa tegar dan kuat di depan kami. Kalo kami liat bapak kuat kan otomatis sebagai warga negara kami juga tenang. Tapi kalo bapak curhat melulu gitu, kami jadi risih juga. Emang yang punya masalah bapak doang.. Saya juga pak.. Tau ga pak proposal penelitian saya belum beres? Tau ga pak saya belajar buat ujian ga mudeng-mudeng? PAP, ekotek, SOM, pemisahan dengan membran, PPK, dll itu susah pak mata kuliahnnya… Tau ga pak saya lagi butuh banyak duit buat penlit, kape, bayar listrik kost? Tau ga pak bahkan saya ga tau lulus ntar jadi apa? Parah kan pak. Bedanya saya ga pernah curhat di depan banyak media (lagian mana ada sih media nyari in saya„,). Gimana ya, pak.. Bingung bilang e. Intine yang kuat aja deh pak.

Sekian aja deh pak surat dari saya. Maap kalo banyak yang ga berkenan di hati bapak. Saya cuma manusia biasa pak. Kadang pengin juga ngeluarin uneg-uneg. Maap kalo cuma bisa lewat dunia maya. Kalo via pos, belum tentu bapak baca. Kalo via telpon, saya ga tau nomor telepon bapak. Kalo mau face to face, belum tentu bapak bisa dan mau ketemu saya. Anggap saja surat ini mewakili perasaan hampir seluruh bangsa Indonesia. Moga bapak bisa tegar membacanya. Makasih pak.

Warga negara yang cinta Indonesia,
Jessica


*taken from another my blog: http://jessica066eksis08.tumblr.com/post/7075464616/surat-untuk-bapak-presiden

Jumat, 22 Juli 2011

:: This Is Only A Story Between Us ::

You.. You.. You...
I remember the first time I saw you, it's been a long time ago
You were singing at there, and the people around you enjoyed your performance
next, I saw you again in every moment. You were always singing.... I don't know why I enjoyed every your performance
then you made me start feeling like this..
and now......
I always look at you when you pass
I never understand why you should play it cool
You never talk to me, but you just smile (sometimes)
Yeah, it's true that I'm a freak person
I do something that you call "absurd"
I'm sorry that I always disturb you.. I follow your path, I'm always looking for you...
It's a happiness for me to see you smile (though your smile is not for me)
This is something that I call "admire"
Yeah, I just admire you, boy
I don't know you can see it or not, I don't care
Do you know my name?  And (once again) I don't care
It's so nice to have a feeling like this...
I like the way you're walking, I like the way you're smiling
I like the way you're singing, and I like the way you keep everything on you so cool
That's why I admire you, boy...
This is only a story between us, between every our smile...
THIS IS US :))
You make me always sing ~ lalalalalalalala :D
I just sing like you do.... :))



*backsound: Everything by Michael Buble
....and when you smile at me you know exactly what you do.....
...and in this crazy life and through this crazy times, it's you it's you... You make me sing...
...you're every song and I sing along....

Kamis, 21 Juli 2011

Insiden Ganjel Pintu #sweetmemoriesontekim

Semester 6 ini hampir semua anak angkatan 2008 mengambil mata kuliah EKOTEK. Dilihat dari namanya saja sepertinya sudah nampak kalau di dalamnya ga jauh-jauh dari ekonomi. Mata kuliah ini memang perpaduan atau hasil sebuah fusion antara ekonomi dan teknik. Dua sisi yang jelas sangat bertolak belakang. Anak teknik kebanyakan lemah di ekonomi atau akuntansi, namun dengan amat sangat terpaksa harus mempelajari mata kuliah ini karena emang dibutuhin banget saat tugas PPK kelak. Sebenarnya ga cuma buat tugas PPK sih, besok-besok kalo udah kerja juga pasti butuh banget kalau misal mo ngrancang pabrik. Jadi biar ga salah pilih alat yang ekonomis, biar ga salah itung-itungan pas ngrancang biaya, dll. Namun kenyataannya, minat mahasiswa akan mata kuliah EKOTEK begitu rendah. Saking rendahnya bisa dihitung dengan jari berapa kali mahasiswa masuk mengikuti kelas ini. Kalau pun daftar hadir bisa penuh berarti telah terjadi persengkokolan busuk yang sudah menjadi hal biasa di kalangan mahasiswa. Yah, sudahlah saya ga mau bicara soal titip absen. Saya mau mengenang satu kisah yang lumayan lucu untuk dikenang…

Pak Darmadji, dosen EKOTEK yang satu ini memiliki tingkat kedisplinan yang tinggi. Bagi beliau kalau mau sukses ya disiplin. Kalau mau ikut kuliah EKOTEK ya jangan terlambat. Kalau terlambat ya ga usah masuk. Tegas. Beliau tidak suka kalau saat kuliah bangku-bangku depan masih kosong sementara bangku-bangku belakang berasa penuh sesak. Dengan tegas beliau pasti berkata, “Pindah depan mas/mbak. Depan masih banyak yang kosong. Jangan pernah mau hidup cuma jadi follower!”. Mahasiswa yang udah kena sentak begitu biasanya langsung nurut pindah duduk depan dengan muka sedikit manyun. Maka setelah bangku depan sudah terisi kuliah pun dimulai. Buka-buka diktat, buka-buka tabel, tapi biasanya ga ada satu pun yang nyantel di otak. Menit demi menit berlalu. Semakin lama waktu kuliah maka semakin lebar mulut mahasiswa menguap….

Jangan sekali-sekali terlalu pede untuk masuk kuliah kalau udah telat banget. Pintu di ruang A22 pasti sudah diganjel dengan kursi dengan tujuan agar mahasiswa telat ga bisa masuk. Kalau kamu masih punya nyali buat nerobos pintu yang diganjel itu maka kamu harus punya nyali juga buat dibentak: “KELUAR MAS/MBAK!!!”. Sejenak pasti kelas hening sambil pada ngelirik siapa yang telat tadi. Setalah mahasiswa yang telat sadar juga ga boleh masuk, pak Darmadji segera melanjutkan kuliah.
Namun ternyata pengganjal pintu itu pernah diterobos oleh beberapa mahasiswa telat. Siapa sangka niat para mahasiswa telat tadi yang begitu tulus untuk kuliah mampu mendobrak kuatnya kursi pengganjal pintu!

Alkisah, saat itu mahasiswa yang kuliah bisa dibilang sangat sedikit daripada biasanya. Pak Darmadji merasa waktu untuk mengganjal pintu telah tiba. Maka mahasiswa yang paling dekat dengan pintu saat itu disuruh untuk meletakkan kursi sebagai pengganjal pintu. Pada sutu saat, pak Darmadji sedang menerangkan sesuatu (yang entah apa itu) dan kebetulan butuh untuk menuliskannya di papan tulis. Entahlah ini yang disebut jodoh atau bukan: saat beliau menghadap papan tulis untuk menulis, serombongan mahasiswa telat datang. Dengan begitu pedenya mereka menerobos masuk, dengan suara-suara kaki mereka yang amat berisik plus suara cekakak-cekikik mahasiswa lain yang mengiringi langkah mereka. Saya sempat deg-deg an kalau-kalau pak Darmadji melihat kejadian ini, jangan-jangan luapan amarah besar akan beliau keluarkan. Parahnya, mahasiswa yang paling terakhir masuk tak sempurna menutup pntu sehingga kursi pengganjal nampak tak melakukan fungsinya dengan baik sebagai pengganjal. Belum sempat pintu ditutup rapat lagi, Pak Darmadji sudah selesai berurusan dengan papan tulis dan berbalik menghadap para mahasiswa lagi. Saya menahan napas siap-siap menerima bentakan beliau untuk kami. Namun hanya satu kalimat muncul dari mulut beliau: “Kok jumlahnya kayaknya nambah ya…”. Kalimat itu diucapkan dengan nada datar tanpa ekspresi marah atau kecewa. Setelah itu kuliah dilanjutkan kembali……..

Well. pak Darmadji mengajarkan saya tentang kedisplinan. Bagaimana cara kita menghargai waktu. Dan kawan-kawan saya yang telat tadi mengajarkan saya jangan pernah menyerah berjalan menghadapi penghalang sebesar apa pun. Berapa pun risikonya, harus diterjang. Hahahahahahahahahahahaha



*taken from another my blog: http://jessica066eksis08.tumblr.com/post/7107948652/insiden-ganjel-pintu-sweetmemoriesontekim

Surat untuk Bapak Presiden

Dear pak SBY,

Pak maaf sebelumnya kalo saya kelihatan ga sopan banget nulis surat kayak gini. Maklum lah pak saya anak gaoel gitu loooohhh. Sebenarnya saya cuma mau menyuarakan isi hati saya pak. Walau mungkin ga penting, mungkin ada baiknya bapak baca deh…

Saya mahasiswa semester 6 jurusan teknik kimia fakultas teknik Undip. Bapak tau Undip kan? Itu lo yang ada di Semarang. Yang terkenal dengan icon Patung Kuda-nya. Yang panas banget lingkungannya gara-gara kurang pohon. Yang biaya masuk kuliahnya ampun mahal banget bikin leher orang tua tercekik. Haduh maap pak, saya jadi ngalentur gini.. To the point aja ya pak..

Gini, pak. Saya jujur aja ga pernah ngerti apa yang terjadi ama bangsa ini. Kasus para koruptor ga pernah berhenti. Beritanya di tipi makin lama makin banyak hingga ngalahin berita video porno para artis. Sayangnya berita para koruptor belom mampu meredakan ketenaran sinetron kejar tayang Putri yang Ditukar dengan bintang utama Nikita Willy. Ya ampun maap ngelantur lagi. Jadi maksud saya: saya (dan mungkin jutaan masyarakat Indonesia lain) sudah muak dengan para koruptor itu pak. Persetan dengan persidangan kasus mereka yang lama, persetan dengan berapa duit yang mereka korupsi, persetan dengan hidup mereka yang masih bahagia-bahagia aja walau udah berstatus terdakwa. Tau ga sih pak, saya di sini geram lihat mereka. Kenapa kalo nangkap maling ayam lebih mudah daripada nangkap koruptor? Mungkin karena maling ayam ga punya cukup duit buat lari ke luar negeri kali ya, pak… Satu lagi pak. Saya bosan liat kasus korupsi yang seakan-akan mengikuti filosofi peribahasa: mati satu tumbuh seribu. Satu kasus terkuak muncul kasus lain. Satu nama terkuak muncul nama-nama yang lain. Saling lempar salah. Ga ada yang mau  ngaku. Heran saya ama koruptor pas dulu mereka SD dapat pelajaran agama ga sih? Atau jangan-jangan nilai agama mereka selalu merah kali ya, pak… Saya rasa sudah cukup bicara korupsi. Ganti topik.

Pak, saya tahu Bapak pasti banyak pikiran. Susah tidur kala malam. Pecah otak bapak pasti kalo tiap hari mikir nasib bangsa ini. Saya kasian ama Bapak. Tapi bisa ga pak, ga usah curhat melulu di depan media. Ga usah ngeluh melulu di depan media. Jujur saja, saya cuma bisa simpati dan tambah merasa kasihan ama segala keluhan bapak. Bapak kan pemimpin, simpan lah semua keluhan bapak. Kalau mau curhat boleh-boleh aja kok, tapi jangan ama seantero Indonesia juga. Cukup curhat ama orang terdekat aja. Justru menurut saya bapak harus e bisa tegar dan kuat di depan kami. Kalo kami liat bapak kuat kan otomatis sebagai warga negara kami juga tenang. Tapi kalo bapak curhat melulu gitu, kami jadi risih juga. Emang yang punya masalah bapak doang.. Saya juga pak.. Tau ga pak proposal penelitian saya belum beres? Tau ga pak saya belajar buat ujian ga mudeng-mudeng? PAP, ekotek, SOM, pemisahan dengan membran, PPK, dll itu susah pak mata kuliahnnya… Tau ga pak saya lagi butuh banyak duit buat penlit, kape, bayar listrik kost? Tau ga pak bahkan saya ga tau lulus ntar jadi apa? Parah kan pak. Bedanya saya ga pernah curhat di depan banyak media (lagian mana ada sih media nyari in saya„,). Gimana ya, pak.. Bingung bilang e. Intine yang kuat aja deh pak.

Sekian aja deh pak surat dari saya. Maap kalo banyak yang ga berkenan di hati bapak. Saya cuma manusia biasa pak. Kadang pengin juga ngeluarin uneg-uneg. Maap kalo cuma bisa lewat dunia maya. Kalo via pos, belum tentu bapak baca. Kalo via telpon, saya ga tau nomor telepon bapak. Kalo mau face to face, belum tentu bapak bisa dan mau ketemu saya. Anggap saja surat ini mewakili perasaan hampir seluruh bangsa Indonesia. Moga bapak bisa tegar membacanya. Makasih pak.

Warga negara yang cinta Indonesia,
Jessica


*taken from another my blog: http://jessica066eksis08.tumblr.com/post/7075464616/surat-untuk-bapak-presiden