Kamis, 16 September 2010

PROSES PEMBUATAN PLASTIK DENGAN INJECTION MOLDING MACHINE

Setiap jenis dan material plastik memengaruhi proses pembuatan dan teknologi yang dipakai dalam pembuatan plastik. Misal untuk membuat part-part elektronik seperti casing handphone, gear pada printer, gelas plastik, dan benda sejenisnya digunakan mesin injection, untuk membentuk sol sepatu digunakan press rubber, sedangkan untuk membuat botol digunakan blow mold type injection. Kali ini kita akan lebih dalam mengenal proses pembuatan plastik melalui teknologi injection serta komponen-komponen yang ada pada injection machine.


Teknologi pembuatan plastik mulai dikembangkan pada tahun 1800-an. Kemudian pada tahun 1868 John Wesley Hyatt membuat billiard ball dengan menginjeksikan celluloid ke dalam mold. John dan Isaiah Hyatt mematenkan injection machine molding untuk pertama kalinya pada tahun 1872. Injection molding adalah metode pemrosesan material termoplastik yang mana material yang meleleh karena pemanasan diinjeksikan oleh plunger ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air kemudian material tersebut akan menjadi dingin dan mengeras sehingga bisa dikeluarkan dari cetakan. Termoplastik dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah hopper kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi) yang mana dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh gesekan akibat perputaran sekrup injeksi. Plastik yang sudah meleleh diinjeksikan oleh sekrup injeksi (yang juga berfungsi sebagai plunger) melalui nozzle ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air. Produk yang sudah dingin dan mengeras dikeluarkan dari cetakan oleh pendorong hidrolik yang tertanam dalam rumah cetakan selanjutnya diambil oleh manusia atau menggunakan robot. Pada saat proses pendinginan produk secara bersamaan di dalam barrel terjadi proses pelelehan plastik sehingga begitu produk dikeluarkan dari cetakan dan cetakan menutup, plastik leleh bisa langsung diinjeksikan.


Secara garis besar pada injection machine terbagi menjadi 3 bagian:
1. Clamping Unit
Clamping unit berfungsi untuk memegang dan mengatur gerakan dari mold unit serta gerakan ejector saat melepas benda dari molding unit. Pada clamping unit lah kita bisa mengatur berapa panjang gerakan molding saat dibuka dan berapa panjang ejector harus bergerak. Ada 2 macam clamping unit yang dipakai pada umumnya, yaitu toggle clamp dan hidrolik clamp.
2. Molding Unit
Molding unit sebenarnya adalah bagian lain dari plastic injection machine. Molding unit adalah bagian yang membentuk benda yang dibuat, Secara garis besar molding unit memiliki 2 bagian utama yaitu bagian cavity dan core. Bagian cavity adalah bagian cetakan yang berhubungan dengan nozzle pada mesin, sedangkan bagian core adalah bagian yang berhubungan dengan ejector.
3. Injection Unit
Bagian-bagian dari injection unit adalah:
a. Motor dan transmission gear unit
Bagian ini berfungsi untuk menghasilkan daya yang digunakan untuk memutar screw pada barrel, sedangkan transmisi unit berfungsi untuk memindahkan daya dari putaran motor ke dalam screw. Selain itu transmission unit juga berfungsi untuk mengatur tenaga yang disalurkan sehingga tidak pembebanan yang terlalu besar.
b. Cylinder screw ram
Bagian ini berfungsi untuk mempermudah gerakan screw dengan menggunakan momen enersia sekaligus menjaga perputaran screw tetap konstan sehingga didapat dihasilkan kecepatan dan tekanan yang konstan saat proses injeksi plastik dilakukan.
c. Hopper
Hopper adalah tempat untuk menempatkan material plastik sebelum masuk ke barrel. Biasanya untuk menjaga kelembapan material plastik digunakan tempat penyimpanan khusus yang dapat mengatur kelembapan sebab apabila kandungan air terlalu besar pada udara, dapat menyebabkan hasil injeksi yang tidak bagus.
d. Barrel
Barrel merupakan tempat screw dan selubung yang menjaga aliran plastik ketika dipanasi oleh heater. Pada bagian ini juga terdapat heater untuk memanaskan plastik sebelum masuk ke nozzle.
e. Screw
Reciprocating screw berfungsi untuk mengalirkan plastik dari hopper ke nozzle. Ketika screw berputar material dari hopper akan tertarik mengisi screw yang selanjutnya dipanasi lalu didorong ke arah nozzle.
f. Non return valve
Valve ini berfungsi untuk menjaga aliran plastik yang telah meleleh agar tidak kembali saat screw berhenti berputar.


Sumber: id.wikipedia.org/wiki/Injection_molding
http://oke.or.id/wp-content/plugins/downloads-manager/upload/plastik.pdf
http://smk3ae.wordpress.com/2009/01/11/proses-pembuatan-plastik-dengan-sistem-injeksi/



*artikel ini saya buat untuk rubrik Instrumen majalah Kinetika Edisi 35

MASTERAN ENZIM

BAB I
PENDAHULUAN


I.1.    Latar Belakang
    Enzim merupakan katalis yang berasal dari zat hidup yang mempunyai derajat dan efisiensi yang tinggi. Enzim dapat dimanfaatkan dalam proses industri, misalnya amilase yang digunakan untuk mengubah pati menjadi sakarin, papain yang berguna untuk melunakkan daging, dan sebagainya. Melihat manfaat enzim ini maka praktikum isolasi enzim perlu dilakukan.

II.2.    Tujuan Percobaan
1.     Mengisolasi enzim papain dari getah pepaya
2.    Menghitung aktivitas enzim papain
3.    Membandingkan aktivitas enzim papain sesuai variabel percobaan

II.3.    Manfaat Percobaan
    Manfaat dari percobaan isolasi enzim papain adalah mengetahui sifat-sifat enzim sehingga dapat menghasilkan kuantitas enzim yang baik dan produktif.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


II.1.     Pengertian Umum
    Enzim berasal dari kata en = in = dalam dan zim = yeast = khamir. Artinya dalam khamir yang maksudnya katalis dari zat hidup yang punya derajat efisiensi tinggi. Enzim merupakan sejenis protein kompleks yang unik dan merupakan bahan antara yang penting untuk metabolisme dan berbagai perubahan kimia dalam tubuh.

II.2.     Teori Enzim Papain
    Enzim papain banyak digunakan dalam pelunakan daging dan untuk menghaluskan gandum dalam pembuatan kue kering. Papain berasal dari tumbuhan hijau dan Carica papaya, kira-kira 3 tahun pohon ini tumbuh tinggi untuk menghasilkan latex. Latex digumpalkan dengan membuat goresan pada buah pada waktu pagi sekali ketika buah itu berisi cairan. Latex mengalir sampai habis dan membuat beku pada permukaannya.
    Pembentukan latex berjalan cepat dan segera menutupi buah seperti lilin dan itulah yang dikumpulkan. Secara sederhana dikeringkan oleh matahari, tetapi untuk hasil lebih baik pengeringan dilakukan dalam bejana. Latex beku dikumpulkan, dicairkan dengan cepat, disaring agar bebas dari serangga, dikeringkan dengan spray dryer. Latex kasar harus dikeringkan, saring dan dikeringkan lagi untuk mendapatkan papain yang sempurna sesuai digunakan pada makanan.
    Papain sangat aktif pada range pH 3-7. Untuk melunakkan daging pada pH 7. Papain merupakan enzim pelunak pilihan karena enzim ini dapat disuntikkan ke dalam untuk menimbulkan enzim sedalam 4 cm pada permukaan daging sehingga daging tetap lunak.

II.3.     Isolasi Enzim
    Untuk mengisolasi enzim papain dari getah pepaya dilakukan 3 proses pemisahan:
    Ekstraksi padat-cair
Merupakan salah satu metode pemisahan cair-padatan. Pada proses ini komponen yang tidak larut dipisahkan dari padatan dengan bantuan solvent. Ketika solvent dicampur dengan sampel, maka solvent akan melarutkan ekstrak dengan difusi sampai terjadi keseimbangan konsentrasi.
    Sentrifugasi
Merupakan cara memisahkan bagian seperti partikel dalam medan gaya sentrifugal partikel yang berukuran berbeda dalam berbagai ukuran. Densitas dan bentuk akan mengendap searah sentrifugal dengan kepentingan berbeda.
    Presipitasi
Banyak agent pemisah yang digunakan untuk mengendapkan protein seperti garam proteolitik, polimer, panas, pH, dan solvent organik.

II.4.     Imobilisasi Enzim
    Enzim tidak dapat mengalami perubahan reaksi kimia, maka enzim dapat digunakan berulang-ulang. Pada umumnya reaksi dan pemisahan enzim dari produk dengan menggunakan modifikasi pH, panas, atau kedua-duanya. Penggunaan cara seperti ini mengakibatkan enzim kehilangan sebagian besar aktivitas kataliknya, sehingga enzim dapat digunakan berulang-ulang. Agar dapat digunakan berulang-ulang pemisahan enzim dari produk harus dengan cara tertentu sehingga didapatkan enzim dalam bentuk terimobilisasi tanpa mengurangi aktivitas kataliknya.

II.5.     Mekanisme Kerja Enzim
    Enzim menyesuaikan diri di sekitar substrat untuk membentuk suatu kompleks enzim substrat
    Karena adanya gaya tarik antara enzim dan substrat, ikatan substrat menjadi tegang. Ikatan tegang ini mempunyai energi tinggi atau lebih mudah terpatahkan sehingga reaksi lebih mudah dan membentuk kompleks enzim-produk.
    Karena produk dan substrat tidak sama maka kesesuaian antara produk dan enzim tidak sempurna
    Bentuk produk menyebabkan kompleks berdisosiasi dan permukaan enzim siap untuk menerima substrat lain. Teori aktivitas enzim ini disebut teori kesesuaian terimbas (Induced-fit Theory)
E + S → ES → EP → E + P

II.6.     Sifat-Sifat Enzim
    Dalam jumlah kecil dapat mengkatalis substrat dalam jumlah besar
    Enzim bereaksi optimum pada 400C dan tekanan normal
    Reaksi enzimatis berlangsung pada pH netral
    Tidak dapat menghidrolisis disakarida dan polisakarida
    Umumnya dipakai koenzim
    Enzim biasanya merusak zat yang dapat mengurangi keaktifannya
    Biasanya diperlukan energi aktivasi

II.7.     Inhibitor Enzim
    Inhibitor Kompetitif
Inhibitor yang bersaing dengan susbstrat dengan cara meniru bentuk substrat sehingga dapat berikatan dengan sisi aktif enzim
    Inhibitor Non Kompetitif
Tidak bersaing dengan substrat tapi menempel pada bagian lain enzim sehingga bentuk enzim berubah

II.8     Faktor yang Mempengaruhi
    Konsentrasi substrat
    Pengaruh pH
    Konsentrasi enzim
    Temperatur
    Racun enzim

II.9.     Fungsi Reagen
    Getah buah papaya    : sumber enzim papain
    NaOH    : pengatur pH
    Garam    :    mengendapkan enzim, membentuk gugus mikro (dapat berupa NaCl atau (NH4)2SO4)
    Celite    :    memecah dinding sel pembungkus enzim
    Cystein HCl    :    mengikat protein, mengikat enzim sehingga bisa menembus kertas saring, melarutkan enzim yang telah diendapkan
    Kasein    :    penyedia protein untuk diendapkan
    Aquadest    :    melarutkan protein enzim
    Solvent    :    sebagai tenaga pemisah dalam ekstraksi cair padat untuk mandapatkan enzim dari getah (acetaon, formaldehid, etanol)

II.10.     Kegunaan Produk
    Sebagai pelunak daging
    Sebagai bahan antidingin pada pembuatan beer
    Sebagai pelunak kulit pada industri penyamakan kulit

II.11.    Penelitian Terdahulu
    Bahan
    Getah pepaya
    Cystein
    Aquadest
    NaOH
    H2SO4
    Larutan susu bubuk 12%
    Alat yang Digunakan
    Gelas ukur
    Beaker glass
    Magnetic stirrer
    Saringan vakum
    Centrifuge        Erlenmeyer
    Indikator pH
    Fermenter
    Kompor listrik dan water bath
    Oven




    Penetapan Variabel
    Variabel Tetap
    Sistem operasi    :    batch
    Berat getah papaya    :    50 gr
    Kepadatan pengadukan    :    3 digit
    Waktu operasi    :    15 menit
    Pengendapan enzim pepaya    :    aceton
    Pencucian enzim pepaya    :    aquades
    Variabel Berubah
    Volume cystein    :    700, 100, 125 ml
    Suhu Operasi    :    100C, 500C
    pH operasi    :    5, 7, 9
    Prosedur Percobaan
    Ekstraksi Enzim Papain
    Menyiapkan alat dan bahan percobaan
    Menimbang getah pepaya kering 50 gr
    Menambah solvent cystein dan volume dan mengatur pH campuran dengan menambah NaOH dan H2SO4
    Memindahkan campuran dalam beaker glass yang ditempatkan di atas magnetic stirrer. Atur kecepatan pengadukan dan panaskan campuran sampai suhu tertentu dan jaga agar suhu konstan, operasi selama 10 menit
    Memisahkan ekstrak dan residu dengan saringan vakum, buang ampasnya dan filtrat disimpan dalam beaker glass
    Setelah selesai didiamkan sampai dingin dan residu padatan mengendap disaring residu padatannya. Untuk residu yang masih tersuspensi dapat dipisahkan dengan sentrifugasi pada kecepatan 3500 rpm selama 15 menit. Saring endapan yang terbentuk ambil sumber natannya
    Dalam beaker glass, super natan dan aceton dengan perbandingan 1:1. Beaker glass ditutup dan disimpan dalam keadaan dingin selama 1 malam lalu sentrifugasi sehingga timbul endapan putih papain. Kemudian endapan tersebut dipisahkan dengan saringan racun dilengkapi dengan kertas saring Whatman
    Endapan papain yang diperoleh kemudian dioven
    Kristal putih papain yang dihasilkan ditimbang untuk ditentukan beratnya
    Analisa Aktivitas Proteolitik Enzim Papain
    Masukkan 1 gr sampel papain dalam labu takar 100 ml + a hingga tepat waktu
    Kocok lalu centrifuge untuk mendapatkan larutan papain, ukur densitas
    Simpan larutan susu bubuk (full cream) dengan kepekatan 1:pekat
    Ambil 10 ml larutan susu tempatkan pada Erlenmeyer 50 ml panaskan dalam water bath 40%
    Ambil sejumlah larutan enzim lalu dimasukkan ke dalam susu, suhu dijaga 400C hingga tepat terjadi gumpalan
    Waktu dicatat dengan teliti dengan stopwatch sejak saat penambahan papain ke dalam larutan susu tepat terjadi gumpalan
    Aktivitas proteolitik, catat protein dihitung dengan rumus
A = 1/(E.t)
A = aktivitas proteolitik
E = berat sample yang diuji
t = waktu yang diperlukan terjadinya penggumpalan susu

Besarnya aktivitas dinyatakan dalam MCU/gr, sebagai hasil dikali 1000
(Reff: Anang Yudi dan Nurhadi, “Isolasi Enzim Papain Getah Pepaya dengan Metode Ekstrak Cair-Cair)
       

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN


III.1.    Bahan dan Alat
    Bahan
    Getah buah pepaya    @ 4 gr
    (NH4)2SO4        3 gr
    Etanol            17 ml
    Celite            @ 2,5 gr
    Cystein            @ 2 gr
    Aquadest            @ 15 ml
    NaOH
    Alat
    Erlenmeyer
    Beaker glass
    Sentrifuge
    Mortar
    Indicator pH
    Kertas saring
    Pengaduk strirer dan pemanas
    Gelas ukur
III.2.    Gambar Alat
    
            (2)     (3)  (4)     (5)
Gambar III.2.1. Gambar Alat
Keterangan:
    Erlenmeyer
    Beaker glass
    Gelas ukur
    Pengaduk
    Kertas saring
III.3.    Variabel Percobaan
Getah pepaya @ 40 gr
Getah pepaya+2,5 gr celite+2 gr cystein+17 ml etanol+15 ml aquadest
Variabel I     pH tidak diatur
Variabel II    pH 7
Variabel III    pH 9
Reaksi Enzimatis
Larutan susu 16% W basis 100 ml
T pencampuran: 400C, 500C, 600C
Susu : enzim = 1:8

III.4.    Cara Kerja
    Isolasi Enzim
    Haluskan getah pepaya dengan mortar, setelah halus timbang 40 gr masukkan dalam beaker glass
    Tambahkan ke dalam beaker glass tersebut 2,5 gr celite; 2 gr cystein; 17 ml etanol; 15 ml aquadest. Lalu atur pHnya
    Aduk dengan magnetic stirrer salama 15 menit pada 300C
    Saring dengan kertas saring sehingga didapat filtrat I dan endapan I. Buang endapannya
    Pada filtrat I tambahkan (NH4)2SO4 3 gr sebagai tenaga pengendap
    Masukkan pada cuvet lalu disentrifugasi selama 20 menit dengan kecepatan 200 rpm
    Saring hasil sentrifugasi sehingga didapatkan endapan II dan filtrat II
    Keringkan dan timbang endapan II (misalnya a gr) simpan endapan II
    Tambahkan 3 gr (NH4)2SO4 pada filtrat II lalu simpan 1 malam dalam lemari es
    Saring filtrat II dengan kertas saring sehingga didapat filtrat III dan endapan III
    Keringkan dan timbang endapan III (misalnya b gr)
    Ambil endapan II campurkan dengan endapan III, jika jumlah endapan II dan III lebih dari 1 gr, ambil 1 gr endapan tersebut larutkan dalam air sampai 10 ml (larutan ini adalah enzim)
    Jika a + b kurang dari 1 gr, ambil filtrat III encerkan sampai 10 ml (larutan ini adalah enzim)
    Reaksi Enzimatis
    Buat larutan susu 16% W
    Ambil 1 ml larutan enzim dan 8 ml larutan susu
    Panaskan kedua larutan tersebut sampai suhu sesuai variabel (400C, 500C, 600C)
    Setelah mencapai suhu tersebut tuangkan larutan enzim ke dalam larutan susu
    Catat waktu sampai terjadi penggumpalan pertama

BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN


IV.1.    Hasil Percobaan
    Tabel IV.1.1. Variabel I, pH tidak diatur (pH = 3)
Suhu (oC)    Waktu (detik)    Aktivitas Enzim (MCU/mg)
40    4    1333,3
50    5    1066,7
60    9    592,59

    Tabel IV.1.2. Variabel II, pH = 7
Suhu (oC)    Waktu (detik)    Aktivitas Enzim (MCU/mg)
40    8    666,7
50    10    533,3
60    15    355,5

    Tabel IV.1.3. Variabel III, pH = 9
Suhu (oC)    Waktu (detik)    Aktivitas Enzim (MCU/mg)
40    35    152,38
50    47    113,4
60    56    95,2









IV.2.    Pembahasan
    Grafik Hubungan Suhu vs Aktivitas Enzim

Gambar IV.2.1. Grafik Hubungan Suhu vs Aktivitas Enzim
    Dari grafik terlihat bahwa semakin tinggi suhu aktivitas enzim semakin kecil. Hal disebabkan oleh sifat enzim yang peka terhadap suhu. Enzim sebagai protein akan mengalami denaturasi jika suhu dinaikkan, akibatnya daya kerja enzim akan menurun. Denaturasi adalah terurainya protein menajdi struktur primernya atau rusaknya sifat fisik dan fisiologik protein akibat pemanasan atau penambahan asam kuat. Energi panas mengakibatkan terputusnya ikatan non-kovalen protein. Hingga suhu 450C aktivitas enzim masih terus meningkat. Tapi lebih dari 450C akan terjadi denaturasi sehingga aktivitas enzim menurun. Menjelang suhu 550C fungsi katalitik enzim punah. Suhu optimum terjadi pada 300C-450C, maka pada suhu ini efek yang terlihat adalah peningkatan aktivitas enzim.
    Pada suhu 400C, enzim masih dalam range suhu optimum. Oleh sebab itu aktivitas enzim pada suhu tersebut paling tinggi. Pada suhu 500C enzim berada pada range suhu tidak optimum. Pada suhu tidak optimum tersebut enzim mengalami denaturasi sehingga aktivitas enzimnya menurun. Demikian juga pada suhu 600C memiliki energi aktivasi paling rendah karena berada pada suhu tidak optimum sehingga mengalami denaturasi.
(Diktat Dasar-Dasar Bioproses hal.99-100)
    Pengaruh pH terhadap Aktivitas Enzim
    Enzim merupakan protein dan protein akan bekerja optimum pada pH 5-7. Enzim papain juga akan bekerja optimum pada pH 5-7. Jika terlalu asam maupun basa enzim akan mengalami denaturasi. Denaturasi adalah terurainya protein menjadi struktur primernya atau rusaknya sifat fisik dan fisiologik protein akibat pemanasan atau penambahan asam kuat.
(Diktat Dasar-Dasar Bioproses hal.99-100)
   

BAB V
PENUTUP


V.1.    Kesimpulan
1.    Pada variabel I, II, III grafik terlihat menurun karena adanya peningkatan suhu yang mengakibatkan denaturasi
2.     pH berpengaruh pada naik turunnya aktivitas enzim

V.2.    Saran
1. Pengambilan getah dilakukan dini hari karena buah pepaya banyak mengandung cairan
2. Harus cermat dalam pengaturan pH


DAFTAR PUSTAKA


Diktat Dasar-Dasar Bioproses
Nurhadi dan Anang Yudi,  Isolasi Enzim Papain Getah Pepaya dengan Metode Ekstrak Cair-Cair
Tim Dosen Pemimbing, Buku Petunjuk Praktiukum Mikrobiologi Industri, Jurusan Teknik Kimia, Semarang, 2002
www.kumpulblogger.com
www.chemistrystation.blogspot.com


*masteran ini sangat bermanfaat buat yang ngrasa praktikum enzimnya menemukan fenomena yang terjadi aneh..hahahaha >>> kelompok saya fenomenanya aneh soalnya :)

My Never Ending Story -Part 2: PRAKTIKUM-

Aku tertarik untuk berbagi cerita tentang praktikum sebelum aku berkisah tentang hal lain. Di tekim undip ada 5 praktikum yang wajib diikuti para mahasiswa. Semester pertama kami mengikuti Praktikum Dasar Teknik Kimia I, kemudian semester selanjutnya secara berurutan akan mengikuti Praktikum Dasar Teknik Kimia II, Praktikum Mikrobiologi Industri, Praktikum Proses Kimia, dan yang terakhir Praktikum Operasi Teknik Kimia. Di luar 5 partikum tadi sebenarnya masih ada satu lagi yaitu Praktikum Komputasi Proses. Sejauh ini aku baru mengikuti 4 praktikum dan akan menjalani 2 praktikum di semester 5 ini. Dua tahun berurusan dengan praktikum tentu banyak kajadian yang aku alami. Kebanyakan lebih sering membawa emosi, namun tak dipungkiri banyak kisah lucu terselip di sana..




Praktikum Dasar Teknik Kimia I
Kami biasa menyebutnya PDTK I. Inilah awal di mana kami masuk dunia praktikum. Aku masih ingat betapa culunnya aku (dan mungkin beberapa temanku) saat tahu betapa mengerikannya peraturan yang dibacakan para asslab (asisten laboratorium). Tidak boleh inilah, tidak boleh itulah, kalau salah dapat poin lah, laporan harus ACC 2 minggu lah, dan masih banyak lagi. Dari luar memang terlihat sangat mengerikan, namun dalam prakteknya ternyata tidak berat-berat amat. Di PDTK I ini aku mendapat kelompok yang lumayan "membahagiakan". Ada Mirza yang pintar, ada Pongki yang sangat rajin, dan ada Noor yang selalu tertawa. Aku tak selalu membuat laporan di kelompok ini. Aku dan Mirza biasanya bergantian membuat laporan (walau ujung-ujungnya finishing touch nya adalah Mirza hehehe). Pongki itu sangat rajin dalam segala hal termasuk dalam mencicil laporan (bahkan aku kalah dari dia). Dia juga orangnya teramat baik untuk kategori laki-laki (bayangkan laporan resmi dia semua yang ketik...). Sedangkan Noor adalah pelipur lara saat kami mulai jenuh dengan praktikum. Saat laporan menumpuk dan belum ACC, maka dia pula lah yang bisa membuat kami tertawa. Noor bersama Pongki biasanya senang kalau dimintai tolong mengumpulkan laporan ke kost asslab (terutama saat materi Redoks). Finally, aku bahagia bisa sekelompok dengan orang-orang hebat macam mereka. Tambah bahagia waktu di KHS nilai yang keluar adalah A (satu-satunya nilai A untuk praktikum selama hidup  di tekim).

Praktikum Dasar Teknik Kimia II
Inilah praktikum yang paling menjemukan menurutku. Mengapa menjemukan? Karena untuk pertama kalinya lah aku harus merasakan praktikum berjam-jam (sampai Maghrib pun pernah). Wajar aku merasa seperti itu karena selama di PDTK II paling banter praktikum ya cuma 2 jam. Selain itu di praktikum ini pula lah untuk pertama kalinya kami harus mencari sample sendiri untuk praktikum (kalau sample nya murah fine-fine aja, tapi kalau harus beli keju, sunlight, ampe weapol kok rasanya sayang banget tuh uang...). Di PDTK II ini aku satu kelompok dengan Isna dan Ridwan. Speechless kalau ngomongin kelompokku. Jujur saja di kelompok ini aku sangat santai menjalani praktikum. Laporan hampir semua  diurus Isna (aku cuma membuat laporan sekali, materi Viskositas dan Tegangan Muka) dan aku tinggal menyalin saja. Dua teman kelompokku ini adalah aktivis yang sangat aktif. Maka jangan heran kalau kami jarang duduk bersama untuk menyelesaikan laporan. Padahal di PDTK I dulu sepertinya aku sering sekali kumpul dengan kelompokku untuk membuat laporan. Sebenarnya tak banyak kesan di praktikum ini. Hambar saja rasanya. Hal yang menarik paling cuma karena di PDTK II ini kelompokku jarang panen poin jika dibandingkan kelompok lain (poin kami cuma 25. Mungkin terendah di antara anak-anak lain..hehhehee). Nilai yang keluar di KHS adalah B (biasa aja....)

Praktikum Mikrobiologi Industri

Kalau mau tahu praktikum apa yang paling santai (saking santainya bisa mengobrol, bisa manipulasi data, bisa ketawa-ketiwi), tentu saja jawabannya adalah praktikum mikrobiologi industri. Di sinilah segala dosa banyak aku perbuat. Mulai dari tidak pernah sterilisasi alat sebelum praktikum (cuma sekali itu pun praktikum yang pertama), manipulasi data, sampai salah prosedur. Di praktikum ini aku mendapat partner Agnes dan Machmud. Agnes orangnya rajin dan enak buat diajak kerja bareng. Sementara Machmud adalah orang yang sibuk luar biasa sampai-sampai sulit kalau dihubungi. Meski banyak tawa di praktikum ini, tak jarang pula aku dan Agnes sering dibuat kesal oleh Machmud. Mulai dari lama menyalin laporan lah, sering datang telat lah, dan yang paling parah adalah ketika membohongi kami saat dia kami tugaskan membawa santan (untuk praktikum minyak). Kejadian itulah yang menjadi puncak kesebelan kami pada Machmud. Namun di balik semua sifat Machmud yang begitu menyebalkan, harus diakui dia lah penyokong dana kami. Kalau urusan uang, serahkan saja pada Machmud. Juga kalau urusan mengumpulkan laporan ke kost asslab, serahkan saja pada Machmud. Secara keseluruhan aku merasakan kegembiraan tiada tara di praktikum ini (meski kadang harus setiap hari praktikum lanjutan). Sedih, suka, duka, pokoknya semuanya ada di sini. Makin tambah gembira karena salah satu partnerku kini menjadi asslab mirobiologi industri (tentu saja Agnes... bukan Machmud). Kali ini aku mendapat nilai B lagi untuk praktikum ini.

Praktikum Proses Kimia
Well, di sini lah aku merasa sangat bodoh menjadi seorang mahasiswa tekim. Inilah praktikum yang lebih banyak mubeng nya daripada mudeng nya. Tantangan terbesar adalah ketika membuat lapoan susah mencari referensinya (masak mau ditulis di laporan referensi nya masteran??) dan paling geje pembahasannya. Di praktikum ini aku sekelompok dengan Septi yang rajin, Santi yang moody dan kadang malas, dan Qmew yang tukang kentut. Watak dan sifat mereka berbeda-beda. Septi tentu mampu dijadikan teladan yang baik karena begitu rajin (saking rajinnya kadang bedanag semalaman buat bikin laporan). Santi itu orangnya baik dan sangat suka ngaca. Kelemahan dia yang paling menonjol adalah dia sering malas menyalin laporan, saking malasnya hingga kadang begitu lama sekaliiii. Tapi dia sangat berjasa dalam humas alias hubungan dengan asslab. Dia juga sering meneriaki kata "semangat" untuk kami (sebenarnya sih Septi lebih sering bilang "semangat, teman!!!). Qmew termasuk golongan laki-laki yang sedikit membuat masalah. Dia tipe cowok yang cepat dalam urusan menyalin laporan. Dia juga baik hati sekali mau menumpuk laporan di kost asslab meski tengah malam mencekam sekali pun. Di praktikum ini kami dapat jatah giliran untuk membuat laporan, jadi semua pernah merasakan enaknya menyalin laporan. Di praktikum ini lah aku merasa beban membuat laporan menjadi lebih ringan. Kalau jatahku yang membuat laporan ujung-ujungnya kalau bingung aku serahkan sepenuhnya pada Septi..hihihihihi... Yang membuat menarik di praktikum ini adalah ketika untuk pertama kalinya aku mendapat nilai C untuk praktikum (Oh God, I can't belive it..). Awalnya semapt ada sebal (kalau saja nilainya B IP ku jadi 3..) campur malu. Tapi setelah tahu banyak juga yang dapat C, rasanya dunia seakan membelaku...hahahahaha.. Ga jadi malu deh, yang ada malah seneng soalnya temennya banyak...Wakakakakakakak

This is the end of this part. Just wait for the next part or wait for the next my experience in laboratory. Let me tell about Praktikum Kompros and OTK someday.....



*maaf jika ada penulisan yang salah atau kurang berkenan. I just wanna tell the truth :)

Rabu, 15 September 2010

UEFA Champions League

UEFA Champions League merupakan salah satu ajang paling bergengsi sekaligus menduduki kasta paling tinggi dalam persepakbolaan Eropa. Di sana lah kita akan melihat pertarungan tim-tim elite dari  Eropa. Tak heran jika tiap tim-tim domestik akan berjuan mati-matian untuk bisa lolos otomatis ke Liga Champions. Beberapa tim langganan yang selalu ikut Liga Champions antara lain Real Madrid, Barcelona, Inter Milan, AC Milan, Juventus, Manchaster United, Arsenal, Chelsea, Liverpool, dan Bayern Muenchen. Lalu apa yang membuat Liga Champions sangat diminati? Berikut data dan faktanya.


Sejarah
Kejuaraan ini pertama kali dicetuskan oleh salah satu majalah olah raga Perancis. Trofi berbentuk piala yang dijuluki "The Big Ears", dan trofi pertama berbeda dengan yang sekarang diperebutkan (dibuat oleh Stadellman). Piala yang diperebutkan sekarang adalah edisi ke-6. Pada awalnya kejuaraan memperebutkan piala bernama Piala Juara Klub Eropa atau European Champion Clubs' Cup, yang biasanya disingkat menjadi Piala Eropa (European Cup, dan berbeda dari Piala Eropa seperti yang dikenal di Indonesia sekarang ini yang merujuk kepada European Championship). Kejuaraan ini dimulai pada musim 1955/56 dengan menggunakan sistem gugur dua leg, yaitu setiap tim bermain dua pertandingan, satu tandang dan satu di kandang, dan tim dengan skor rata-rata tertinggi maju ke babak berikutnya. Hanya tim-tim juara liga di masing-masing negara, ditambah dengan pemegang juara pada saat itu, yang berhak ikut ajang kompetisi ini.


Format Baru
Format dan namanya kemudian diganti pada musim 1992/93. Mulai saat itu, kejuaraan mempunyai tiga babak kualifikasi, satu babak kompetisi grup (tim-tim bermain dalam bentuk "tandang-kandang" seperti kompetisi reguler), dan kemudian empat babak final dengan sistem gugur. Semua babak kualifikasi dan pertandingan dengan sistem gugur dilangsungkan dengan dua leg, kecuali pertandingan final yang merupakan pertandingan tunggal yang diselenggarakan di sebuah tempat yang telah ditentukan oleh UEFA.
 
 
Kualifikasi
Kualifikasi untuk Liga Champions ditentukan oleh posisi tim-tim di liga domestik dan melalui sistem kuota; negara-negara yang mempunyai liga domestik yang lebih kuat diberikan lebih banyak tempat. Klub yang bermain di liga domestik yang lebih kuat juga mulai ikut pada babak yang lebih akhir. Misalnya, tiga liga terkuat, menurut peringkat UEFA, akan melihat juara dan runner-upnya langsung masuk ke babak fase grup, dan peringkat ketiga dan keempat masuk pada babak kualifikasi ketiga. Ada pengecualian pada peraturan ini; juara bertahan Liga Champions lolos secara otomatis ke babak grup tanpa tergantung posisi akhirnya di liga domestik. Dalam perputaran kompetisi liga Champion klub-klub bertarung sengit untuk menempati posisi teratas sehingga layak ikut serta kejuaraan ini.


Daftar Juara UEFA Champions League
1955/1956 – Real Madrid (Spanyol)
1956/1957 – Real Madrid
1957/1958 – Real Madrid
1958/1959 – Real Madrid
1959/1960 – Real Madrid
1960/1961 – Benfica (Portugal)
1961/1962 – Benfica
1962/1963 – AC Milan (Italia)
1963/1964 – FC Internazionale (Italia)
1964/1965 – FC Internazionale
1965/1966 – Real Madrid
1966/1967 – Glasgow Celtic (Skotlandia)
1967/1968 – Manchester United (Inggris)
1968/1969 – AC Milan
1969/1970 – Feyenoord Rotterdam (Belanda)
1970/1971 – Ajax Amsterdam (Belanda0
1971/1972 – Ajax Amsterdam
1972/1973 – Ajax Amsterdam
1973/1974 – Bayern Munchen (Jerman Barat)
1974/1975 – Bayern Munchen
1975/1976 – Bayern Munchen
1976/1977 – Liverpool (Inggris)
1977/1978 – Liverpool
1978/1979 – Nottingham Forest (Inggris)
1979/1980 – Nottingham Forest
1980/1981 – Liverpool
1981/1982 – Aston Villa (Inggris)
1982/1983 – Hamburg SV (Jerman Barat)
1983/1984 – Liverpool
1984/1985 – Juventus (Italia)
1985/1986 – Steaua Bucuresti (Rumania)
1986/1987 – FC Porto (Portugal)
1987/1988 – PSV Eindhoven (Belanda)
1988/1989 – AC Milan
1989/1990 – AC Milan
1990/1991 – Red Star Belgrade (Yugoslavia)
1991/1992 – Barcelona (Spanyol)
1992/1993 – Olympique Marseille (Prancis)
1993/1994 – AC Milan
1994/1995 – Ajax Amsterdam
1995/1996 – Juventus
1996/1997 – Borussia Dortmund (Jerman)
1997/1998 – Real Madrid
1998/1999 – Manchester United
1999/2000 – Real Madrid
2000/2001 – Bayern Munchen (Jerman)
2001/2002 – Real Madrid
2002/2003 – AC Milan
2003/2004 – FC Porto
2004/2005 – Liverpool
2005/2006 – Barcelona
2006/2007 – AC Milan
2007/2008 – Manchester United
2008/2009 – Barcelona
2009/2010 – FC Internazionale

Liverpool saat berhasil meraih trofi Liga Champions tahun 2004/2005



Real Madrid saat menjuarai Liga Champions 2001/2002





AC Milan berhasil merebut trofi pada musin 2006/2007

Hasil Drawing UEFA Champions League 2010/2011

Grup A
                               Grup B
Inter                                     Olympique Lyonnais
Werder Bremen                    Benfica
Tottenham Hotspur               Schalke
Twente                                 Hapoel Tel-Aviv
Grup C                                 Grup D
Manchester United                Barcelona
Valencia                                Panathinaikos
Rangers                                FC Copenhagen
Bursaspor                             Rubin Kazan
Grup E                                 Grup F
Bayern Munich                     Chelsea
Roma                                   Marseille
Basel                                    Spartak Moskwa
CFR Cluj                             MSK Zilina
Grup G 
                               Grup H
AC Milan                            Arsenal
Real Madrid                        Shakhtar Donetsk
Ajax                                   Sporting Braga
Auxerre                              Partizan

Selasa, 14 September 2010

My Never Ending Story - Part 1 PROLOG-

Teknik Kimia. Bukan sembarang orang bisa masuk ke sana (katanya). Aku kuliah di teknik kimia Undip (dan sebenarnya aku tidak merasa pintar untuk bisa masuk sana). Dua tahun sudah aku lalui suka duka di tekim. Mulai dari euforia awal semangat kuliah, masa-masa mulai merasa jenuh, dilanjutkan masa-masa menjadi mahasiswa bodoh, hingga kadang aku merasa ingin keluar dari tekim. Mungkin masuk tekim merupakan kesalahan besar selama aku hidup. Sebuah kesalahan yang suatu saat nanti tak ingin aku ulangi untuk anak-cucu kelak.

Awalnya aku pikir tekim itu hanyalah melulu kimia. Namun ternyata aku salah besar. Di tekim ini lah aku menemui matematika, fisika, kimia, dan biologi. Komplit sudah penderitaan sebagai mahasiswa jika harus bertemu 4 sekawan ini. Kepalaku kadang bisa puyeng sendiri melihat angka-angka. Otak serasa mau pecah saat tak bisa memahami Matematika Teknik Kimia. Mulut bisa berbusa saat menghapal Mikrobiologi Industri. Tekim itu sangat kompleks. Dosenku sering bilang kalau tekim itu termasuk Universal Engineering. Katanya prospek kerja tekim sangatlah luas (saking luasnya, lulusan tekim mungkin bingung mau kerja di mana) dan bisa diterima di mana-mana. Aku tak mengamini mentah-mentan statement tadi. Prospek kerja luas tanpa didukung skill cukup tentu sama saja dengan omong kosong. Bahkan IPK cumlaude hanya sekadar tiket masuk sebuah perusahaan. Masalahnya, kebanyakan mahasiswa tekim di kampusku begitu mengagungkan IPK. Apa pun dilakukan demi mendapat IPK bagus. Well, itukah tujuan kita kuliah?? Banyak yang harus aku ceritakan. Segalanya akan aku mulai dari sini..

Sebagai permulaan aku hanya ingin berkisah tentang tekim undip secara garis besar. Tekim Undip bukanlah kampus yang "bagus-bagus" amat. Gedungnya biasa saja, fasilitas tak begitu lengkap, bahkan kantin "yang layak" pun tak ada. Mungkin aku terlihat seperti mencaci kampusku sendiri. Tapi memang itulah kenyataannya (kesal rasanya jika aku ingat bapakku harus mengeluarkan uang hampir 20 juta rupiah untuk masuk tekim undip, namun setelah melihat kondisi tekim undip aku kecewa bukan main). Dosen-dosen di tekim undip kebanyakan sudah S2 (bahkan lebih) dan cukup lihai dalam mengajar. Kadang ada dosen yang sangat pintar namun sangat lemah dalam berkata-kata sehingga tak jarang banyak mahasiswa yang hanya bengong saat beliau mengajar. Ada juga dosen yang hanya masuk kelas beberapa menit saja (dosen seperti inilah yang jadi favorit para mahasiswa). Ada dosen yang pelit amat jika bicara soal nilai, ada dosen yang murah nilai, ada dosen yang galak, dan masih banyak tipe dosen yang lain. Ragam tipe dosen maka ragam pula tipe mahasiswanya. Ada mahasiswa yang gemar sekali organisasi (biasanya yang banyak omong saat di kelas), ada pula yang sangat serius dalam kuliah sehingga jarang ikut acara-acara kampus, ada yang begitu cuek pada kuliah dan lebih memilih banyak bermain selama kuliah, ada yang separo organisasi separo kuliah, ada yang ambisius jadi fungsionaris sebuah organisasi, ada yang cukup menjadi anggota saja. Well, meski kami memiliki banyak karakter, namun kami hampir sama dalam hal impian: lulus dengan nilai baik kemudian dapat pekerjaan yang sesuai bidang kami.

Cukup sekian untuk bagian ini. Aku hanya ingin memberi gambaran awal tentang tekim. Selanjutnya kalian bisa melihat ada apa saja di tekim (mulai dari mata kuliah hingga kegiatan yang ada di sana), kalian akan melihat lelahnya praktikum, lelahnya membuat laporan, kalian akan aku tunjukkan seberapa kompak angkatanku, seberapa jenuhnya aku di tekim.. Bahkan kalau kalian juga bisa tahu segala mimpi-mimpi gilaku selama di tekim. It's all about me, my life, my story, and my dreams
...

MARI KENAL LEBIH DEKAT DENGAN SMART POLYMER

Sekilas tentang Polimer
Polimer lebih dikenal sebagai “plastik” bagi orang awam. Namun sebenarnya polimer bukanlah plastik saja. Polimer pun sebenarnya sudah dipakai sejak dahulu kala, lebih tepatnya pada penggunaan polimer alam seperti kapas, wool, dan damar. Pada sekitar tahun 1925 dunia mulai mengenal polimer sentesis dan mulai berkembang pesat saat pada tahun 1955 Staudinger berhasil mendapatkan Nobel atas hipotesis makromolekul yang ditemukannya. Polimer sintesis yang sering ada di kehidupan kita sehari-hari antara lain nilon, ban, plastik polietilena untuk botol susu, plastik poliuretana untuk jantung buatan, dan lain-lain.
         Polimer merupakan suatu molekul raksasa yang terbentuk dari susunan ulang molekul yang kecil yang terikat melalui ikatan kimia. Sifat-sifat polimer berbeda dari monomer-monomer yang menyusunnya, misalnya molekul-molekul gas etilena bereaksi membentuk rantai panjang plastik polietilena yang ada pada kaleng susu.


Pengertian Smart Polymer
    Smart polymer juga dikenal dengan nama polimer cerdas. Jika mendengar kata “cerdas”, mungkin yang ada di benak kita adalah kepintaran atau kemampuan berpikir yang luar biasa yang dimiliki manusia. Namun definisi “cerdas” pada smart polymer jangan diintrepetasikan sama dengan definisi “cerdas” seperti yang dimiliki manusia. Sejatinya polimer merupakan benda mati dan sama sekali tak memiliki anugerah “kecerdasan” seperti manusia. Sebuatan “cerdas” layak diberikan pada  polimer jika polimer tersebut mampu beradaptasi atau memberi respon kecil terhadap perubahan yang terjadi pada kondisi lingkungan. Kemampuan polimer itulah yang kemudian membuat istilah smart polymer muncul karena meski benda mati ternyata polimer juga mampu adaptasi selayaknya makhluk hidup.
    Kondisi lingkungan pada polimer biasanya meliputi pH, temperatur, medan listrik, medan magnet, cahaya, pelarut, agen biokimia (enzim), tekanan, faktor ionik, dan sebagainya. Klasifikasi smart polymer selanjutnya dapat diklasifikasikan berdasarkan kondisi lingkungan tadi. Misal untuk polimer yang mampu merespon perubahan pH maka akan disebut polimer peka pH, untuk polimer yang mampu merespon perubahan temperatur maka akan disebut polimer peka temperatur, dan seterusnya. Sedangkan respon yang diberikan oleh smart polymer terhadap perubahan kondisi lingkungan dapat berupa mengerut, menggembung, melarut, mengendap, membentuk misel, membentuk transisi antara sol dan gel bergantung pada bentuk fisik ikatannya.
Tabel 1. Bentuk fisik ikatan pada smart polymer dan jenis responnya. 
Bentuk Fisik Ikatan Jenis Respon
Ikatan linear bebas tanpa crosslink (Konjugat) Melarut/Mengendap, Transisi Sol-Gel
Kopolimer block dan graft amphiphilic (tanpa crosslink) Terbentuk Misel
Crosslink Kimia (Hidrogel) Menggembung/Mengkerut
Modifikasi Permukaan Respon Interface (antarmuka)
Sumber: Aguilar et al (2007)
Respon di atas umumnya bersifat reversible (dapat bolak-balik). Sebagai contoh smart polymer adalah hidrogel poli Asam Akrilat (AA) yang mampu beradaptasi sesuai perubahan pH lingkungannya. Pada pH rendah hidrogel AA akan mengerut (Unswell/Shrinking) dan apabila pH bertambah naik (tinggi), AA akan menggembung (swelling).
Gambar 1. Ilustrasi respon hidrogel poli asam akrilat terhadap pH

Contoh smart polymer yang lain dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 2. Contoh smart polymer
Nama Polimer Cerdas Klasifikasi
Polyacrylic acid (PAA) Peka pH
Polmethacrylic acid (PMAA) Peka pH
Poly(ethylene imine) Peka pH
Poly(L-lysine) Peka pH
Poly(N-isopropylacrylamide) (PNIPAAM) Peka Temperatur
Poly(N,N-diethylacrylamide) (PDEAAM) Peka Temperatur
Poly(ethylene oxide) (PEO) Peka Temperatur
Poly(ethylene glycol) (PEG) Peka Cahaya
Poly(Vinyl alcohol) (PVA) Peka Cahaya
Diblock copolymer (PEO-PPO) Peka Cahaya
Poly(D,L-lactide) Peka Phase
Poly(amino acid) Peka Phase


Aplikasi Smart Polymer
    Pemanfaatan smart polymer yang peka suhu nampak pada pakaian yang dipakai para olahragawan. Pakaian tersebut dirancang agar suhu para atlet tetap terjaga. Beberapa produk plastik kemasan juga sudah mulai memanfaatkan smart polymer ini. Selain itu aplikasi smart polymer dapat ditemui di bidang medis sebagai biomaterial pada sitem delivery drug (penyampai obat).
     Drug delivery secara terkontrol terjadi ketika sebuah polimer, baik sintesis maupun alam, dipadukan secara tepat dengan sebuah obat atau zat aktif lainnya yang mana zat aktif akan dilepaskan dari polimer dengan cara yang telah didesain sebelumnya. Jumlah zat aktif yang dilepaskan mungkin konstan sepanjang periode tertentu, atau dapat berupa suatu siklus, atau pelepasan disebabkan karena adanya faktor – faktor eksternal. Tujuan dilakukan pengontrolan pada drug delivery adalah untuk mencapai penyembuhan atau terapi yang lebih efektif, mengurangi potensi kekurangan atau kelebihan dosis, menjaga konsentrasi obat dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, yang pada akhirnya akan dapat meingkatkan kepuasan pasien.
     Material pembawa harus memiliki sifat inert, biocompatible, kuat, nyaman dipakai, mampu menapung konsentrasi obat atau zat aktif yang tinggi, aman bagi manusia, mudah dihilangkan, mudah diproduksi, dan mudah untuk disterilkan. Pengunaan polimer sebagai material pembawa (carrier) akan meminimalkan kemungkinan terjadinya keracunan akibat tak terurainya material pembawa atau akibat dari produk–produk samping hasil degradasi yang tidak diinginkan sehingga akan meminimalkan potensi terjadinya operasi. Penggunaan polimer juga memiliki nilai ekonomis karena harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan formulasi–formulasi farmasi tradisional. Pengontrolan dengan polimer juga akan menghasilkan konsentrasi obat di dalam darah yang tinggi sepanjang periode waktu yang lama, hal ini berbeda jika digunakan tablet–tablet tradisional atau injeksi, konsentrasi obat dalam darah akan menurun dengan cepat selama waktu tertentu.
      Dewasa ini sudah ditemukan material polimer yang dapat mengontrol drug delivey dengan merespon perubahan–perubahan yang terjadi di dalam sistem biologi tubuh kita, artinya jika bagian tubuh kita ada yang sakit maka sistem akan melepaskan zat aktif dengan kadar yang tepat dan ketika rasa sakit itu hilang maka sistem akan menghentikan pelepasan zat aktif. Dengan cara demikian akan dapat dicegah terjadinya overdosis.
      Cara kerja dari drug delivery dari smart polymer ini adalah dengan memanfaatkan variasi pH yang terdapat pada gastrointestinal tract (GIT) atau lambung perut yang mempunyai variasi pH antara 2 (pada perut) dan 10 (pada usus besar). Dalam lingkungan asam, drug delivery menahan obat yang dikandungnya untuk tidak terdegradasi dengan cara mengerut dan ketika telah tiba pada lokasi spesifiknya yang bermedium basa, smart polymer akan mengembung sekaligus melepas obat yang dikandungnya ke target. Variasi pH ini, juga terdapat pada lokasi spesifik lainnya seperti pada jaringan (termasuk pada jaringan tumor) atau pada sub-sub sel. Polimer peka temperatur dengan T kritis juga ideal untuk digunakan sebagai drug delivery pada daerah fisiologis ini.
     Pada beberapa tahun terakhir ini, pengembangan smart polymer mulai dikembangkan ke arah polimer yang mempunyai dua kepekaan sekaligus. Umumnya metode yang digunakan adalah dengan pencangkokan atau dikenal dengan istilah grafting. Beberapa peneliti telah sukses meng-grafting seperti Leung et al (2005) yang telah mempreparasi mikrogel kulit-inti (core-shell) cerdas bebasis PNIPAAm, MBAAm, dan kitosan (Polyethyleneimine) yang menghasilkan mikrogel yang dapat peka pH sekaligus peka temperatur. Kurata dan Dobashi (2004) yang telah berhasil membuat kopolimer baru dari N,N-dimethylaminoethylmethacrylate (DMAEM) dan asam akrilat (AA) yang mampu peka pH dan temperatur. Begitupun dengan Gonzalez et al (2005) yang telah menemukan polimer baru turunan dari ethylpyrrolidine yaitu N-ethylpyrrolidine methacrylate (EPyM) yang juga peka pH dan temperatur.
     Sedangkan pengembangan smart polymer di Indonesia masih sangat langka. Dari literatur yang didapat, baru ditemukan pengembangan smart polymer oleh Irwan Ginting Suka, peneliti dari Universitas Lampung, yang memanfaatkan polimer alam yang berasal dari selulosa onggok yang diharapkan akan dapat diperoleh smart polymer yang peka pada pH dan temperatur. Semoga seiring dengan perkembangan teknologi dan kemajuan pola berpikir manusia, Indonesia juga mampu memanfaatkan keberadaan smart polymer untuk kehidupan sehari-hari.


Sumber: http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_material/mengenal-polimer-cerdas-smart-polymer/
http://nbudiman.blogspot.com/2007/09/polimer-pengontrol-sistem-drug-delivery.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Smart_polymer


*artikel ini saya buat untuk rubrik Ilmiah Populer majalah Kinetika Edisi 35

Senin, 13 September 2010

....just about me.....

Kata orang gue tuh cuek, jutek, galak, ampe ada yang bilang gue sarkasme. Gue sih enjoy-enjoy aja ama pendapat orang, toh mereka banyak benernya juga kok. Actually, gue ga niat jadi cewek jutek ato cuek. Yah, itu cuma sifat bawaan dari lahir. Mungkin emang karena tindakan gue yang kagak pernah se"lebai" cewek-cewek lain makanya gue dikatain cuek. Mungkin senyum gue ga pernah se"lebar" senyum cewek-cewek lain makanya gue disebut cewek jutek. Gue galak?? emang iya!!! Emosi gue mudah tersulut apalagi kalo lagi laper. Mampus aja orang yang berani nyari masalah ama gue yang lagi laper. Dijamin bakal ngalamin gejala ini: buat cewek mungkin bakal nangis-nangis ato bakal punya rasa dendam ama gue, buat cowok mungkin pengin nonjok muka gue. Gue juga kasar, ga tau kenapa gue ga bisa selembut cewek kebanyakan. Gue ga suka ribet dan gue ga suka orang yang demen basa-basi. Gue orangnya jujur dan suka ngomong apa adanya. Kalo ga suka ya bilang ga suka, pokoke gue jarang deh pura-pura. Tapi sayangnya karena kejujuran gue lah kadang orang sering sakit hati (i'm sorry for everything i said.... i just wanna tell the truth)

Cukup kali gue cerita keburukan gue. Masih banyak sebenarnya, tapi ga baik juga kan menjelekkan diri sendiri. Well, kalo mau tahu yang baik-baik dari gue, sebenarnya gue juga masih bingung. Ada yang bilang gue sebenarnya berhati malaikat (gue langsung melayang) walau bertampang setan, ada yang bilang gue pinter, rajin, sederhana (sebenarnya beberapa bilang gue pelit), gue hidup ga neko-neko dan ga manja. Seenggaknya gue masih bisa bersyukur karena masih ada juga yang nganggep gue baik.Di mata gue, sisi baik gue tuh: gue setia, gue punya komitmen, gue tanggung jawab, gue lumayan rajin, dan gue ga suka omong doang (mending dikit omong tapi bertindak daripada banyak omong tapi "ompong" perbuatannya). Gue juga orangnya kebal ama yang namanya kegagalan (maklum udah sering gagal dalam banyak hal) dan gue tahan kritik dari orang-orang (kecuali tuh kritik disampaikan dengan cara yang gue benci alias NYOLOT). O ya gue orangnya juga ga susah buat dimintai tolong (baca: bukan disuruh-suruh, gue bukan babu!!). Gue ga punya sifat pengin jadi "leader" yang banyak nyuruh, buat gue mending jadi "anggota baik dan berkontribusi".


Gue sekarang kuliah di teknik kimia Undip Semarang. Yah, gue itu calon insinyur. Ga kerasa udah dua tahun gue kuliah dan gue harap dua tahun lagi gue udah lulus. Sebenarnya gue bukan mahasiswa pinter ato cerdas. IPK gue ampe sekarang cuma 3.1 dan udah dua kali gue dapet IP 2 koma doang. Gue sempet down waktu pertama kali dapat IP cuma 2 koma. Gue ngrasa ga bego-bego amat, tapi kok nasib gue lebih apes daripada temen-temen gue yang jelas-jelas kadar otaknya "di bawah gue" (maap kalo kasar, tapi emang gitu kenyataannya). Tapi lama-kelamaan gue udah mulai biasa dengan IP 2 koma dan ga peduli lagi ama IP (boleh lah IP gue cuma gitu-gitu aja, tapi soal ilmu gue jauh lebih baik kok. gue yakin!!). Saat ini gue lagi siap-siap mo Kerja Praktek alias KP di Semen Gresik. Moga-moga aja proposal gue ketrima dan gue bisa dapat banyak ilmu di sana. Gue penasaran ama yang namanya semen soalnya dulu gue pernah diberi tugas tentang semen dan hasilnya adalah SALAH KAPRAH. Itu yang bikin gue penasaran ama semen.

Gue emang calon insinyur, tapi gue mimpi yang lebih dari sekadar insinyur: gue pengin kerja jadi JURNALIS!! Dari segi gaji, emang jadi jurnalis ga akan sekaya jadi manajer atau direktur perusahaan minyak. Tapi dari segi minat dan kegemaran, gue doyan deh jadi jurnalis. Gue suka nulis, gue suka kerja di lapangan, gue suka kerja yang bisa pake sepatu kets dan celana, gue suka hidup susah juga. Kadang gue dilema antara mau nyenengin ortu apa mau ngejar impian. Tapi sejauh ini gue ga mau deh buang-buang waktu buat mikir jadi insinyur doang. Gue aktif nulis buat lomba-lomba esai, buat ngisi-ngisi blog, buat note di FB (maap yang sering gue tag buat hal-hal ga penting), dan paling ga gue aktif nulis buat bikin laporan praktikum. Intinya gue ga mau mati jadi kutu buku di tekim, mati gaya gara-gara mikir kuliah, mati rasa ama bikin PKM (sekali ikut PKM juga nebeng nama doang.. untung dapat 3 juta..hehehe). Jadi seenggaknya gue manfaatin masa kuliah gue buat kegiatan jurnalistik juga....

Gue bukan orang yang aktif-aktif amat buat organisasi. Selama di tekim gue cuma ikut 2 organisasi, HMTK (itu pun tergantung mood) dan KINETIKA (ini yang paling gue suka!!!). Di luar itu gue pernah jadi Pengurus Komisi Remaja GKJ Magelang (jadi sekretaris... gila ga tuh) dan jadi organis di Gereja gue. Gue tipe orang yang loyal ama organisasi karena gue punya komitmen dan tanggung jawab. Gue bakal betah di organisasi kalo gue emang doyang ama gaweannya (contoh: gue suka nulis dan segala berbau jurnalistik, maka gue cinta KINETIKA; gue suka musik dan rindu jadi pelayan Tuhan maka gue jadi ORGANIS; gue suka dan kangen kumpul bareng orang2 seiman maka gue ikut KOMISI REMAJA di gereja gue). Gue juga ga gila jabatan dalam organisasi. Buat gue, selama gue masih hidup dan bisa berkontribusi buat organisasi (meski bukan fungsio sekalipun), gue bakal ngasih ALL MY BEST deh.

Gue suka musik. Yang gue suka: Padi, Kerispatih, Bon Jovi, Il Divo, Backstreet Boys. Agak nyampur2 emang, ada yang pop, ada yang pop-rock, ada yang rock abis, ampe ada yang penyanyi opera. Well, itulah musik; begitu universal. Lima nama yang gue sebutin tadi lah yang biasanya jadi backsound saat gue belajar, gue lagi sedih, gue lagi seneng, gue lagi kesepian, dan gue lagi berkarya bikin tulisan-tulisan. Kalo masuk kamar kost gue, dijamin harus tutup kuping karena gue biasa muter lagu-lagu favorit gue kenceng-kenceng. Jangan coba-coba ngajak ngobrol gue kalo gue lagi pake headset ndenger musik (segala ocehan lu kagak bakal gue dengerin deh..). Jangan coba-coba juga ngasih gue musik kacangan karena selera gue tinggi..hahahahaha


Cukup gitu aja kali tentang gue... Gue ga mau banyak cerita karena lebih baik lu kenal gue sendiri aja dan buktiin semua omongan gue...hahahaha.


Sedikit foto bareng temen-temen gue :)
Geje.. ga tau apa ya ditunggu di bus
 
Temen2 SMA gue (XI IA 3)
foto di benteng ama crew kinet :)

gue ultah.. ngasih makan anak orang ni..hahaha

ini dia EKSIS 2008!!!




ni acara PMB.... ga semua EKSIS dateng sih... tapi rame deh.. sekalian ngeceng di depan maba 2010.. hahahahhaha





crew Kinetika :)
biar ga semua crew ada, tapi keren juga ya bisa jalan2 bareng ke yogya plus foto pake baju kebesaran kinetika >> BANGGA




ni reunian kelompok praktikum proses
foto favorit temen gue.. dia bilang happy family gt.. GEJE

Kamis, 16 September 2010

PROSES PEMBUATAN PLASTIK DENGAN INJECTION MOLDING MACHINE

Setiap jenis dan material plastik memengaruhi proses pembuatan dan teknologi yang dipakai dalam pembuatan plastik. Misal untuk membuat part-part elektronik seperti casing handphone, gear pada printer, gelas plastik, dan benda sejenisnya digunakan mesin injection, untuk membentuk sol sepatu digunakan press rubber, sedangkan untuk membuat botol digunakan blow mold type injection. Kali ini kita akan lebih dalam mengenal proses pembuatan plastik melalui teknologi injection serta komponen-komponen yang ada pada injection machine.


Teknologi pembuatan plastik mulai dikembangkan pada tahun 1800-an. Kemudian pada tahun 1868 John Wesley Hyatt membuat billiard ball dengan menginjeksikan celluloid ke dalam mold. John dan Isaiah Hyatt mematenkan injection machine molding untuk pertama kalinya pada tahun 1872. Injection molding adalah metode pemrosesan material termoplastik yang mana material yang meleleh karena pemanasan diinjeksikan oleh plunger ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air kemudian material tersebut akan menjadi dingin dan mengeras sehingga bisa dikeluarkan dari cetakan. Termoplastik dalam bentuk butiran atau bubuk ditampung dalam sebuah hopper kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis (karena gaya gravitasi) yang mana dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di dinding barrel dan oleh gesekan akibat perputaran sekrup injeksi. Plastik yang sudah meleleh diinjeksikan oleh sekrup injeksi (yang juga berfungsi sebagai plunger) melalui nozzle ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air. Produk yang sudah dingin dan mengeras dikeluarkan dari cetakan oleh pendorong hidrolik yang tertanam dalam rumah cetakan selanjutnya diambil oleh manusia atau menggunakan robot. Pada saat proses pendinginan produk secara bersamaan di dalam barrel terjadi proses pelelehan plastik sehingga begitu produk dikeluarkan dari cetakan dan cetakan menutup, plastik leleh bisa langsung diinjeksikan.


Secara garis besar pada injection machine terbagi menjadi 3 bagian:
1. Clamping Unit
Clamping unit berfungsi untuk memegang dan mengatur gerakan dari mold unit serta gerakan ejector saat melepas benda dari molding unit. Pada clamping unit lah kita bisa mengatur berapa panjang gerakan molding saat dibuka dan berapa panjang ejector harus bergerak. Ada 2 macam clamping unit yang dipakai pada umumnya, yaitu toggle clamp dan hidrolik clamp.
2. Molding Unit
Molding unit sebenarnya adalah bagian lain dari plastic injection machine. Molding unit adalah bagian yang membentuk benda yang dibuat, Secara garis besar molding unit memiliki 2 bagian utama yaitu bagian cavity dan core. Bagian cavity adalah bagian cetakan yang berhubungan dengan nozzle pada mesin, sedangkan bagian core adalah bagian yang berhubungan dengan ejector.
3. Injection Unit
Bagian-bagian dari injection unit adalah:
a. Motor dan transmission gear unit
Bagian ini berfungsi untuk menghasilkan daya yang digunakan untuk memutar screw pada barrel, sedangkan transmisi unit berfungsi untuk memindahkan daya dari putaran motor ke dalam screw. Selain itu transmission unit juga berfungsi untuk mengatur tenaga yang disalurkan sehingga tidak pembebanan yang terlalu besar.
b. Cylinder screw ram
Bagian ini berfungsi untuk mempermudah gerakan screw dengan menggunakan momen enersia sekaligus menjaga perputaran screw tetap konstan sehingga didapat dihasilkan kecepatan dan tekanan yang konstan saat proses injeksi plastik dilakukan.
c. Hopper
Hopper adalah tempat untuk menempatkan material plastik sebelum masuk ke barrel. Biasanya untuk menjaga kelembapan material plastik digunakan tempat penyimpanan khusus yang dapat mengatur kelembapan sebab apabila kandungan air terlalu besar pada udara, dapat menyebabkan hasil injeksi yang tidak bagus.
d. Barrel
Barrel merupakan tempat screw dan selubung yang menjaga aliran plastik ketika dipanasi oleh heater. Pada bagian ini juga terdapat heater untuk memanaskan plastik sebelum masuk ke nozzle.
e. Screw
Reciprocating screw berfungsi untuk mengalirkan plastik dari hopper ke nozzle. Ketika screw berputar material dari hopper akan tertarik mengisi screw yang selanjutnya dipanasi lalu didorong ke arah nozzle.
f. Non return valve
Valve ini berfungsi untuk menjaga aliran plastik yang telah meleleh agar tidak kembali saat screw berhenti berputar.


Sumber: id.wikipedia.org/wiki/Injection_molding
http://oke.or.id/wp-content/plugins/downloads-manager/upload/plastik.pdf
http://smk3ae.wordpress.com/2009/01/11/proses-pembuatan-plastik-dengan-sistem-injeksi/



*artikel ini saya buat untuk rubrik Instrumen majalah Kinetika Edisi 35

MASTERAN ENZIM

BAB I
PENDAHULUAN


I.1.    Latar Belakang
    Enzim merupakan katalis yang berasal dari zat hidup yang mempunyai derajat dan efisiensi yang tinggi. Enzim dapat dimanfaatkan dalam proses industri, misalnya amilase yang digunakan untuk mengubah pati menjadi sakarin, papain yang berguna untuk melunakkan daging, dan sebagainya. Melihat manfaat enzim ini maka praktikum isolasi enzim perlu dilakukan.

II.2.    Tujuan Percobaan
1.     Mengisolasi enzim papain dari getah pepaya
2.    Menghitung aktivitas enzim papain
3.    Membandingkan aktivitas enzim papain sesuai variabel percobaan

II.3.    Manfaat Percobaan
    Manfaat dari percobaan isolasi enzim papain adalah mengetahui sifat-sifat enzim sehingga dapat menghasilkan kuantitas enzim yang baik dan produktif.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


II.1.     Pengertian Umum
    Enzim berasal dari kata en = in = dalam dan zim = yeast = khamir. Artinya dalam khamir yang maksudnya katalis dari zat hidup yang punya derajat efisiensi tinggi. Enzim merupakan sejenis protein kompleks yang unik dan merupakan bahan antara yang penting untuk metabolisme dan berbagai perubahan kimia dalam tubuh.

II.2.     Teori Enzim Papain
    Enzim papain banyak digunakan dalam pelunakan daging dan untuk menghaluskan gandum dalam pembuatan kue kering. Papain berasal dari tumbuhan hijau dan Carica papaya, kira-kira 3 tahun pohon ini tumbuh tinggi untuk menghasilkan latex. Latex digumpalkan dengan membuat goresan pada buah pada waktu pagi sekali ketika buah itu berisi cairan. Latex mengalir sampai habis dan membuat beku pada permukaannya.
    Pembentukan latex berjalan cepat dan segera menutupi buah seperti lilin dan itulah yang dikumpulkan. Secara sederhana dikeringkan oleh matahari, tetapi untuk hasil lebih baik pengeringan dilakukan dalam bejana. Latex beku dikumpulkan, dicairkan dengan cepat, disaring agar bebas dari serangga, dikeringkan dengan spray dryer. Latex kasar harus dikeringkan, saring dan dikeringkan lagi untuk mendapatkan papain yang sempurna sesuai digunakan pada makanan.
    Papain sangat aktif pada range pH 3-7. Untuk melunakkan daging pada pH 7. Papain merupakan enzim pelunak pilihan karena enzim ini dapat disuntikkan ke dalam untuk menimbulkan enzim sedalam 4 cm pada permukaan daging sehingga daging tetap lunak.

II.3.     Isolasi Enzim
    Untuk mengisolasi enzim papain dari getah pepaya dilakukan 3 proses pemisahan:
    Ekstraksi padat-cair
Merupakan salah satu metode pemisahan cair-padatan. Pada proses ini komponen yang tidak larut dipisahkan dari padatan dengan bantuan solvent. Ketika solvent dicampur dengan sampel, maka solvent akan melarutkan ekstrak dengan difusi sampai terjadi keseimbangan konsentrasi.
    Sentrifugasi
Merupakan cara memisahkan bagian seperti partikel dalam medan gaya sentrifugal partikel yang berukuran berbeda dalam berbagai ukuran. Densitas dan bentuk akan mengendap searah sentrifugal dengan kepentingan berbeda.
    Presipitasi
Banyak agent pemisah yang digunakan untuk mengendapkan protein seperti garam proteolitik, polimer, panas, pH, dan solvent organik.

II.4.     Imobilisasi Enzim
    Enzim tidak dapat mengalami perubahan reaksi kimia, maka enzim dapat digunakan berulang-ulang. Pada umumnya reaksi dan pemisahan enzim dari produk dengan menggunakan modifikasi pH, panas, atau kedua-duanya. Penggunaan cara seperti ini mengakibatkan enzim kehilangan sebagian besar aktivitas kataliknya, sehingga enzim dapat digunakan berulang-ulang. Agar dapat digunakan berulang-ulang pemisahan enzim dari produk harus dengan cara tertentu sehingga didapatkan enzim dalam bentuk terimobilisasi tanpa mengurangi aktivitas kataliknya.

II.5.     Mekanisme Kerja Enzim
    Enzim menyesuaikan diri di sekitar substrat untuk membentuk suatu kompleks enzim substrat
    Karena adanya gaya tarik antara enzim dan substrat, ikatan substrat menjadi tegang. Ikatan tegang ini mempunyai energi tinggi atau lebih mudah terpatahkan sehingga reaksi lebih mudah dan membentuk kompleks enzim-produk.
    Karena produk dan substrat tidak sama maka kesesuaian antara produk dan enzim tidak sempurna
    Bentuk produk menyebabkan kompleks berdisosiasi dan permukaan enzim siap untuk menerima substrat lain. Teori aktivitas enzim ini disebut teori kesesuaian terimbas (Induced-fit Theory)
E + S → ES → EP → E + P

II.6.     Sifat-Sifat Enzim
    Dalam jumlah kecil dapat mengkatalis substrat dalam jumlah besar
    Enzim bereaksi optimum pada 400C dan tekanan normal
    Reaksi enzimatis berlangsung pada pH netral
    Tidak dapat menghidrolisis disakarida dan polisakarida
    Umumnya dipakai koenzim
    Enzim biasanya merusak zat yang dapat mengurangi keaktifannya
    Biasanya diperlukan energi aktivasi

II.7.     Inhibitor Enzim
    Inhibitor Kompetitif
Inhibitor yang bersaing dengan susbstrat dengan cara meniru bentuk substrat sehingga dapat berikatan dengan sisi aktif enzim
    Inhibitor Non Kompetitif
Tidak bersaing dengan substrat tapi menempel pada bagian lain enzim sehingga bentuk enzim berubah

II.8     Faktor yang Mempengaruhi
    Konsentrasi substrat
    Pengaruh pH
    Konsentrasi enzim
    Temperatur
    Racun enzim

II.9.     Fungsi Reagen
    Getah buah papaya    : sumber enzim papain
    NaOH    : pengatur pH
    Garam    :    mengendapkan enzim, membentuk gugus mikro (dapat berupa NaCl atau (NH4)2SO4)
    Celite    :    memecah dinding sel pembungkus enzim
    Cystein HCl    :    mengikat protein, mengikat enzim sehingga bisa menembus kertas saring, melarutkan enzim yang telah diendapkan
    Kasein    :    penyedia protein untuk diendapkan
    Aquadest    :    melarutkan protein enzim
    Solvent    :    sebagai tenaga pemisah dalam ekstraksi cair padat untuk mandapatkan enzim dari getah (acetaon, formaldehid, etanol)

II.10.     Kegunaan Produk
    Sebagai pelunak daging
    Sebagai bahan antidingin pada pembuatan beer
    Sebagai pelunak kulit pada industri penyamakan kulit

II.11.    Penelitian Terdahulu
    Bahan
    Getah pepaya
    Cystein
    Aquadest
    NaOH
    H2SO4
    Larutan susu bubuk 12%
    Alat yang Digunakan
    Gelas ukur
    Beaker glass
    Magnetic stirrer
    Saringan vakum
    Centrifuge        Erlenmeyer
    Indikator pH
    Fermenter
    Kompor listrik dan water bath
    Oven




    Penetapan Variabel
    Variabel Tetap
    Sistem operasi    :    batch
    Berat getah papaya    :    50 gr
    Kepadatan pengadukan    :    3 digit
    Waktu operasi    :    15 menit
    Pengendapan enzim pepaya    :    aceton
    Pencucian enzim pepaya    :    aquades
    Variabel Berubah
    Volume cystein    :    700, 100, 125 ml
    Suhu Operasi    :    100C, 500C
    pH operasi    :    5, 7, 9
    Prosedur Percobaan
    Ekstraksi Enzim Papain
    Menyiapkan alat dan bahan percobaan
    Menimbang getah pepaya kering 50 gr
    Menambah solvent cystein dan volume dan mengatur pH campuran dengan menambah NaOH dan H2SO4
    Memindahkan campuran dalam beaker glass yang ditempatkan di atas magnetic stirrer. Atur kecepatan pengadukan dan panaskan campuran sampai suhu tertentu dan jaga agar suhu konstan, operasi selama 10 menit
    Memisahkan ekstrak dan residu dengan saringan vakum, buang ampasnya dan filtrat disimpan dalam beaker glass
    Setelah selesai didiamkan sampai dingin dan residu padatan mengendap disaring residu padatannya. Untuk residu yang masih tersuspensi dapat dipisahkan dengan sentrifugasi pada kecepatan 3500 rpm selama 15 menit. Saring endapan yang terbentuk ambil sumber natannya
    Dalam beaker glass, super natan dan aceton dengan perbandingan 1:1. Beaker glass ditutup dan disimpan dalam keadaan dingin selama 1 malam lalu sentrifugasi sehingga timbul endapan putih papain. Kemudian endapan tersebut dipisahkan dengan saringan racun dilengkapi dengan kertas saring Whatman
    Endapan papain yang diperoleh kemudian dioven
    Kristal putih papain yang dihasilkan ditimbang untuk ditentukan beratnya
    Analisa Aktivitas Proteolitik Enzim Papain
    Masukkan 1 gr sampel papain dalam labu takar 100 ml + a hingga tepat waktu
    Kocok lalu centrifuge untuk mendapatkan larutan papain, ukur densitas
    Simpan larutan susu bubuk (full cream) dengan kepekatan 1:pekat
    Ambil 10 ml larutan susu tempatkan pada Erlenmeyer 50 ml panaskan dalam water bath 40%
    Ambil sejumlah larutan enzim lalu dimasukkan ke dalam susu, suhu dijaga 400C hingga tepat terjadi gumpalan
    Waktu dicatat dengan teliti dengan stopwatch sejak saat penambahan papain ke dalam larutan susu tepat terjadi gumpalan
    Aktivitas proteolitik, catat protein dihitung dengan rumus
A = 1/(E.t)
A = aktivitas proteolitik
E = berat sample yang diuji
t = waktu yang diperlukan terjadinya penggumpalan susu

Besarnya aktivitas dinyatakan dalam MCU/gr, sebagai hasil dikali 1000
(Reff: Anang Yudi dan Nurhadi, “Isolasi Enzim Papain Getah Pepaya dengan Metode Ekstrak Cair-Cair)
       

BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN


III.1.    Bahan dan Alat
    Bahan
    Getah buah pepaya    @ 4 gr
    (NH4)2SO4        3 gr
    Etanol            17 ml
    Celite            @ 2,5 gr
    Cystein            @ 2 gr
    Aquadest            @ 15 ml
    NaOH
    Alat
    Erlenmeyer
    Beaker glass
    Sentrifuge
    Mortar
    Indicator pH
    Kertas saring
    Pengaduk strirer dan pemanas
    Gelas ukur
III.2.    Gambar Alat
    
            (2)     (3)  (4)     (5)
Gambar III.2.1. Gambar Alat
Keterangan:
    Erlenmeyer
    Beaker glass
    Gelas ukur
    Pengaduk
    Kertas saring
III.3.    Variabel Percobaan
Getah pepaya @ 40 gr
Getah pepaya+2,5 gr celite+2 gr cystein+17 ml etanol+15 ml aquadest
Variabel I     pH tidak diatur
Variabel II    pH 7
Variabel III    pH 9
Reaksi Enzimatis
Larutan susu 16% W basis 100 ml
T pencampuran: 400C, 500C, 600C
Susu : enzim = 1:8

III.4.    Cara Kerja
    Isolasi Enzim
    Haluskan getah pepaya dengan mortar, setelah halus timbang 40 gr masukkan dalam beaker glass
    Tambahkan ke dalam beaker glass tersebut 2,5 gr celite; 2 gr cystein; 17 ml etanol; 15 ml aquadest. Lalu atur pHnya
    Aduk dengan magnetic stirrer salama 15 menit pada 300C
    Saring dengan kertas saring sehingga didapat filtrat I dan endapan I. Buang endapannya
    Pada filtrat I tambahkan (NH4)2SO4 3 gr sebagai tenaga pengendap
    Masukkan pada cuvet lalu disentrifugasi selama 20 menit dengan kecepatan 200 rpm
    Saring hasil sentrifugasi sehingga didapatkan endapan II dan filtrat II
    Keringkan dan timbang endapan II (misalnya a gr) simpan endapan II
    Tambahkan 3 gr (NH4)2SO4 pada filtrat II lalu simpan 1 malam dalam lemari es
    Saring filtrat II dengan kertas saring sehingga didapat filtrat III dan endapan III
    Keringkan dan timbang endapan III (misalnya b gr)
    Ambil endapan II campurkan dengan endapan III, jika jumlah endapan II dan III lebih dari 1 gr, ambil 1 gr endapan tersebut larutkan dalam air sampai 10 ml (larutan ini adalah enzim)
    Jika a + b kurang dari 1 gr, ambil filtrat III encerkan sampai 10 ml (larutan ini adalah enzim)
    Reaksi Enzimatis
    Buat larutan susu 16% W
    Ambil 1 ml larutan enzim dan 8 ml larutan susu
    Panaskan kedua larutan tersebut sampai suhu sesuai variabel (400C, 500C, 600C)
    Setelah mencapai suhu tersebut tuangkan larutan enzim ke dalam larutan susu
    Catat waktu sampai terjadi penggumpalan pertama

BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN


IV.1.    Hasil Percobaan
    Tabel IV.1.1. Variabel I, pH tidak diatur (pH = 3)
Suhu (oC)    Waktu (detik)    Aktivitas Enzim (MCU/mg)
40    4    1333,3
50    5    1066,7
60    9    592,59

    Tabel IV.1.2. Variabel II, pH = 7
Suhu (oC)    Waktu (detik)    Aktivitas Enzim (MCU/mg)
40    8    666,7
50    10    533,3
60    15    355,5

    Tabel IV.1.3. Variabel III, pH = 9
Suhu (oC)    Waktu (detik)    Aktivitas Enzim (MCU/mg)
40    35    152,38
50    47    113,4
60    56    95,2









IV.2.    Pembahasan
    Grafik Hubungan Suhu vs Aktivitas Enzim

Gambar IV.2.1. Grafik Hubungan Suhu vs Aktivitas Enzim
    Dari grafik terlihat bahwa semakin tinggi suhu aktivitas enzim semakin kecil. Hal disebabkan oleh sifat enzim yang peka terhadap suhu. Enzim sebagai protein akan mengalami denaturasi jika suhu dinaikkan, akibatnya daya kerja enzim akan menurun. Denaturasi adalah terurainya protein menajdi struktur primernya atau rusaknya sifat fisik dan fisiologik protein akibat pemanasan atau penambahan asam kuat. Energi panas mengakibatkan terputusnya ikatan non-kovalen protein. Hingga suhu 450C aktivitas enzim masih terus meningkat. Tapi lebih dari 450C akan terjadi denaturasi sehingga aktivitas enzim menurun. Menjelang suhu 550C fungsi katalitik enzim punah. Suhu optimum terjadi pada 300C-450C, maka pada suhu ini efek yang terlihat adalah peningkatan aktivitas enzim.
    Pada suhu 400C, enzim masih dalam range suhu optimum. Oleh sebab itu aktivitas enzim pada suhu tersebut paling tinggi. Pada suhu 500C enzim berada pada range suhu tidak optimum. Pada suhu tidak optimum tersebut enzim mengalami denaturasi sehingga aktivitas enzimnya menurun. Demikian juga pada suhu 600C memiliki energi aktivasi paling rendah karena berada pada suhu tidak optimum sehingga mengalami denaturasi.
(Diktat Dasar-Dasar Bioproses hal.99-100)
    Pengaruh pH terhadap Aktivitas Enzim
    Enzim merupakan protein dan protein akan bekerja optimum pada pH 5-7. Enzim papain juga akan bekerja optimum pada pH 5-7. Jika terlalu asam maupun basa enzim akan mengalami denaturasi. Denaturasi adalah terurainya protein menjadi struktur primernya atau rusaknya sifat fisik dan fisiologik protein akibat pemanasan atau penambahan asam kuat.
(Diktat Dasar-Dasar Bioproses hal.99-100)
   

BAB V
PENUTUP


V.1.    Kesimpulan
1.    Pada variabel I, II, III grafik terlihat menurun karena adanya peningkatan suhu yang mengakibatkan denaturasi
2.     pH berpengaruh pada naik turunnya aktivitas enzim

V.2.    Saran
1. Pengambilan getah dilakukan dini hari karena buah pepaya banyak mengandung cairan
2. Harus cermat dalam pengaturan pH


DAFTAR PUSTAKA


Diktat Dasar-Dasar Bioproses
Nurhadi dan Anang Yudi,  Isolasi Enzim Papain Getah Pepaya dengan Metode Ekstrak Cair-Cair
Tim Dosen Pemimbing, Buku Petunjuk Praktiukum Mikrobiologi Industri, Jurusan Teknik Kimia, Semarang, 2002
www.kumpulblogger.com
www.chemistrystation.blogspot.com


*masteran ini sangat bermanfaat buat yang ngrasa praktikum enzimnya menemukan fenomena yang terjadi aneh..hahahaha >>> kelompok saya fenomenanya aneh soalnya :)

My Never Ending Story -Part 2: PRAKTIKUM-

Aku tertarik untuk berbagi cerita tentang praktikum sebelum aku berkisah tentang hal lain. Di tekim undip ada 5 praktikum yang wajib diikuti para mahasiswa. Semester pertama kami mengikuti Praktikum Dasar Teknik Kimia I, kemudian semester selanjutnya secara berurutan akan mengikuti Praktikum Dasar Teknik Kimia II, Praktikum Mikrobiologi Industri, Praktikum Proses Kimia, dan yang terakhir Praktikum Operasi Teknik Kimia. Di luar 5 partikum tadi sebenarnya masih ada satu lagi yaitu Praktikum Komputasi Proses. Sejauh ini aku baru mengikuti 4 praktikum dan akan menjalani 2 praktikum di semester 5 ini. Dua tahun berurusan dengan praktikum tentu banyak kajadian yang aku alami. Kebanyakan lebih sering membawa emosi, namun tak dipungkiri banyak kisah lucu terselip di sana..




Praktikum Dasar Teknik Kimia I
Kami biasa menyebutnya PDTK I. Inilah awal di mana kami masuk dunia praktikum. Aku masih ingat betapa culunnya aku (dan mungkin beberapa temanku) saat tahu betapa mengerikannya peraturan yang dibacakan para asslab (asisten laboratorium). Tidak boleh inilah, tidak boleh itulah, kalau salah dapat poin lah, laporan harus ACC 2 minggu lah, dan masih banyak lagi. Dari luar memang terlihat sangat mengerikan, namun dalam prakteknya ternyata tidak berat-berat amat. Di PDTK I ini aku mendapat kelompok yang lumayan "membahagiakan". Ada Mirza yang pintar, ada Pongki yang sangat rajin, dan ada Noor yang selalu tertawa. Aku tak selalu membuat laporan di kelompok ini. Aku dan Mirza biasanya bergantian membuat laporan (walau ujung-ujungnya finishing touch nya adalah Mirza hehehe). Pongki itu sangat rajin dalam segala hal termasuk dalam mencicil laporan (bahkan aku kalah dari dia). Dia juga orangnya teramat baik untuk kategori laki-laki (bayangkan laporan resmi dia semua yang ketik...). Sedangkan Noor adalah pelipur lara saat kami mulai jenuh dengan praktikum. Saat laporan menumpuk dan belum ACC, maka dia pula lah yang bisa membuat kami tertawa. Noor bersama Pongki biasanya senang kalau dimintai tolong mengumpulkan laporan ke kost asslab (terutama saat materi Redoks). Finally, aku bahagia bisa sekelompok dengan orang-orang hebat macam mereka. Tambah bahagia waktu di KHS nilai yang keluar adalah A (satu-satunya nilai A untuk praktikum selama hidup  di tekim).

Praktikum Dasar Teknik Kimia II
Inilah praktikum yang paling menjemukan menurutku. Mengapa menjemukan? Karena untuk pertama kalinya lah aku harus merasakan praktikum berjam-jam (sampai Maghrib pun pernah). Wajar aku merasa seperti itu karena selama di PDTK II paling banter praktikum ya cuma 2 jam. Selain itu di praktikum ini pula lah untuk pertama kalinya kami harus mencari sample sendiri untuk praktikum (kalau sample nya murah fine-fine aja, tapi kalau harus beli keju, sunlight, ampe weapol kok rasanya sayang banget tuh uang...). Di PDTK II ini aku satu kelompok dengan Isna dan Ridwan. Speechless kalau ngomongin kelompokku. Jujur saja di kelompok ini aku sangat santai menjalani praktikum. Laporan hampir semua  diurus Isna (aku cuma membuat laporan sekali, materi Viskositas dan Tegangan Muka) dan aku tinggal menyalin saja. Dua teman kelompokku ini adalah aktivis yang sangat aktif. Maka jangan heran kalau kami jarang duduk bersama untuk menyelesaikan laporan. Padahal di PDTK I dulu sepertinya aku sering sekali kumpul dengan kelompokku untuk membuat laporan. Sebenarnya tak banyak kesan di praktikum ini. Hambar saja rasanya. Hal yang menarik paling cuma karena di PDTK II ini kelompokku jarang panen poin jika dibandingkan kelompok lain (poin kami cuma 25. Mungkin terendah di antara anak-anak lain..hehhehee). Nilai yang keluar di KHS adalah B (biasa aja....)

Praktikum Mikrobiologi Industri

Kalau mau tahu praktikum apa yang paling santai (saking santainya bisa mengobrol, bisa manipulasi data, bisa ketawa-ketiwi), tentu saja jawabannya adalah praktikum mikrobiologi industri. Di sinilah segala dosa banyak aku perbuat. Mulai dari tidak pernah sterilisasi alat sebelum praktikum (cuma sekali itu pun praktikum yang pertama), manipulasi data, sampai salah prosedur. Di praktikum ini aku mendapat partner Agnes dan Machmud. Agnes orangnya rajin dan enak buat diajak kerja bareng. Sementara Machmud adalah orang yang sibuk luar biasa sampai-sampai sulit kalau dihubungi. Meski banyak tawa di praktikum ini, tak jarang pula aku dan Agnes sering dibuat kesal oleh Machmud. Mulai dari lama menyalin laporan lah, sering datang telat lah, dan yang paling parah adalah ketika membohongi kami saat dia kami tugaskan membawa santan (untuk praktikum minyak). Kejadian itulah yang menjadi puncak kesebelan kami pada Machmud. Namun di balik semua sifat Machmud yang begitu menyebalkan, harus diakui dia lah penyokong dana kami. Kalau urusan uang, serahkan saja pada Machmud. Juga kalau urusan mengumpulkan laporan ke kost asslab, serahkan saja pada Machmud. Secara keseluruhan aku merasakan kegembiraan tiada tara di praktikum ini (meski kadang harus setiap hari praktikum lanjutan). Sedih, suka, duka, pokoknya semuanya ada di sini. Makin tambah gembira karena salah satu partnerku kini menjadi asslab mirobiologi industri (tentu saja Agnes... bukan Machmud). Kali ini aku mendapat nilai B lagi untuk praktikum ini.

Praktikum Proses Kimia
Well, di sini lah aku merasa sangat bodoh menjadi seorang mahasiswa tekim. Inilah praktikum yang lebih banyak mubeng nya daripada mudeng nya. Tantangan terbesar adalah ketika membuat lapoan susah mencari referensinya (masak mau ditulis di laporan referensi nya masteran??) dan paling geje pembahasannya. Di praktikum ini aku sekelompok dengan Septi yang rajin, Santi yang moody dan kadang malas, dan Qmew yang tukang kentut. Watak dan sifat mereka berbeda-beda. Septi tentu mampu dijadikan teladan yang baik karena begitu rajin (saking rajinnya kadang bedanag semalaman buat bikin laporan). Santi itu orangnya baik dan sangat suka ngaca. Kelemahan dia yang paling menonjol adalah dia sering malas menyalin laporan, saking malasnya hingga kadang begitu lama sekaliiii. Tapi dia sangat berjasa dalam humas alias hubungan dengan asslab. Dia juga sering meneriaki kata "semangat" untuk kami (sebenarnya sih Septi lebih sering bilang "semangat, teman!!!). Qmew termasuk golongan laki-laki yang sedikit membuat masalah. Dia tipe cowok yang cepat dalam urusan menyalin laporan. Dia juga baik hati sekali mau menumpuk laporan di kost asslab meski tengah malam mencekam sekali pun. Di praktikum ini kami dapat jatah giliran untuk membuat laporan, jadi semua pernah merasakan enaknya menyalin laporan. Di praktikum ini lah aku merasa beban membuat laporan menjadi lebih ringan. Kalau jatahku yang membuat laporan ujung-ujungnya kalau bingung aku serahkan sepenuhnya pada Septi..hihihihihi... Yang membuat menarik di praktikum ini adalah ketika untuk pertama kalinya aku mendapat nilai C untuk praktikum (Oh God, I can't belive it..). Awalnya semapt ada sebal (kalau saja nilainya B IP ku jadi 3..) campur malu. Tapi setelah tahu banyak juga yang dapat C, rasanya dunia seakan membelaku...hahahahaha.. Ga jadi malu deh, yang ada malah seneng soalnya temennya banyak...Wakakakakakakak

This is the end of this part. Just wait for the next part or wait for the next my experience in laboratory. Let me tell about Praktikum Kompros and OTK someday.....



*maaf jika ada penulisan yang salah atau kurang berkenan. I just wanna tell the truth :)

Rabu, 15 September 2010

UEFA Champions League

UEFA Champions League merupakan salah satu ajang paling bergengsi sekaligus menduduki kasta paling tinggi dalam persepakbolaan Eropa. Di sana lah kita akan melihat pertarungan tim-tim elite dari  Eropa. Tak heran jika tiap tim-tim domestik akan berjuan mati-matian untuk bisa lolos otomatis ke Liga Champions. Beberapa tim langganan yang selalu ikut Liga Champions antara lain Real Madrid, Barcelona, Inter Milan, AC Milan, Juventus, Manchaster United, Arsenal, Chelsea, Liverpool, dan Bayern Muenchen. Lalu apa yang membuat Liga Champions sangat diminati? Berikut data dan faktanya.


Sejarah
Kejuaraan ini pertama kali dicetuskan oleh salah satu majalah olah raga Perancis. Trofi berbentuk piala yang dijuluki "The Big Ears", dan trofi pertama berbeda dengan yang sekarang diperebutkan (dibuat oleh Stadellman). Piala yang diperebutkan sekarang adalah edisi ke-6. Pada awalnya kejuaraan memperebutkan piala bernama Piala Juara Klub Eropa atau European Champion Clubs' Cup, yang biasanya disingkat menjadi Piala Eropa (European Cup, dan berbeda dari Piala Eropa seperti yang dikenal di Indonesia sekarang ini yang merujuk kepada European Championship). Kejuaraan ini dimulai pada musim 1955/56 dengan menggunakan sistem gugur dua leg, yaitu setiap tim bermain dua pertandingan, satu tandang dan satu di kandang, dan tim dengan skor rata-rata tertinggi maju ke babak berikutnya. Hanya tim-tim juara liga di masing-masing negara, ditambah dengan pemegang juara pada saat itu, yang berhak ikut ajang kompetisi ini.


Format Baru
Format dan namanya kemudian diganti pada musim 1992/93. Mulai saat itu, kejuaraan mempunyai tiga babak kualifikasi, satu babak kompetisi grup (tim-tim bermain dalam bentuk "tandang-kandang" seperti kompetisi reguler), dan kemudian empat babak final dengan sistem gugur. Semua babak kualifikasi dan pertandingan dengan sistem gugur dilangsungkan dengan dua leg, kecuali pertandingan final yang merupakan pertandingan tunggal yang diselenggarakan di sebuah tempat yang telah ditentukan oleh UEFA.
 
 
Kualifikasi
Kualifikasi untuk Liga Champions ditentukan oleh posisi tim-tim di liga domestik dan melalui sistem kuota; negara-negara yang mempunyai liga domestik yang lebih kuat diberikan lebih banyak tempat. Klub yang bermain di liga domestik yang lebih kuat juga mulai ikut pada babak yang lebih akhir. Misalnya, tiga liga terkuat, menurut peringkat UEFA, akan melihat juara dan runner-upnya langsung masuk ke babak fase grup, dan peringkat ketiga dan keempat masuk pada babak kualifikasi ketiga. Ada pengecualian pada peraturan ini; juara bertahan Liga Champions lolos secara otomatis ke babak grup tanpa tergantung posisi akhirnya di liga domestik. Dalam perputaran kompetisi liga Champion klub-klub bertarung sengit untuk menempati posisi teratas sehingga layak ikut serta kejuaraan ini.


Daftar Juara UEFA Champions League
1955/1956 – Real Madrid (Spanyol)
1956/1957 – Real Madrid
1957/1958 – Real Madrid
1958/1959 – Real Madrid
1959/1960 – Real Madrid
1960/1961 – Benfica (Portugal)
1961/1962 – Benfica
1962/1963 – AC Milan (Italia)
1963/1964 – FC Internazionale (Italia)
1964/1965 – FC Internazionale
1965/1966 – Real Madrid
1966/1967 – Glasgow Celtic (Skotlandia)
1967/1968 – Manchester United (Inggris)
1968/1969 – AC Milan
1969/1970 – Feyenoord Rotterdam (Belanda)
1970/1971 – Ajax Amsterdam (Belanda0
1971/1972 – Ajax Amsterdam
1972/1973 – Ajax Amsterdam
1973/1974 – Bayern Munchen (Jerman Barat)
1974/1975 – Bayern Munchen
1975/1976 – Bayern Munchen
1976/1977 – Liverpool (Inggris)
1977/1978 – Liverpool
1978/1979 – Nottingham Forest (Inggris)
1979/1980 – Nottingham Forest
1980/1981 – Liverpool
1981/1982 – Aston Villa (Inggris)
1982/1983 – Hamburg SV (Jerman Barat)
1983/1984 – Liverpool
1984/1985 – Juventus (Italia)
1985/1986 – Steaua Bucuresti (Rumania)
1986/1987 – FC Porto (Portugal)
1987/1988 – PSV Eindhoven (Belanda)
1988/1989 – AC Milan
1989/1990 – AC Milan
1990/1991 – Red Star Belgrade (Yugoslavia)
1991/1992 – Barcelona (Spanyol)
1992/1993 – Olympique Marseille (Prancis)
1993/1994 – AC Milan
1994/1995 – Ajax Amsterdam
1995/1996 – Juventus
1996/1997 – Borussia Dortmund (Jerman)
1997/1998 – Real Madrid
1998/1999 – Manchester United
1999/2000 – Real Madrid
2000/2001 – Bayern Munchen (Jerman)
2001/2002 – Real Madrid
2002/2003 – AC Milan
2003/2004 – FC Porto
2004/2005 – Liverpool
2005/2006 – Barcelona
2006/2007 – AC Milan
2007/2008 – Manchester United
2008/2009 – Barcelona
2009/2010 – FC Internazionale

Liverpool saat berhasil meraih trofi Liga Champions tahun 2004/2005



Real Madrid saat menjuarai Liga Champions 2001/2002





AC Milan berhasil merebut trofi pada musin 2006/2007

Hasil Drawing UEFA Champions League 2010/2011

Grup A
                               Grup B
Inter                                     Olympique Lyonnais
Werder Bremen                    Benfica
Tottenham Hotspur               Schalke
Twente                                 Hapoel Tel-Aviv
Grup C                                 Grup D
Manchester United                Barcelona
Valencia                                Panathinaikos
Rangers                                FC Copenhagen
Bursaspor                             Rubin Kazan
Grup E                                 Grup F
Bayern Munich                     Chelsea
Roma                                   Marseille
Basel                                    Spartak Moskwa
CFR Cluj                             MSK Zilina
Grup G 
                               Grup H
AC Milan                            Arsenal
Real Madrid                        Shakhtar Donetsk
Ajax                                   Sporting Braga
Auxerre                              Partizan

Selasa, 14 September 2010

My Never Ending Story - Part 1 PROLOG-

Teknik Kimia. Bukan sembarang orang bisa masuk ke sana (katanya). Aku kuliah di teknik kimia Undip (dan sebenarnya aku tidak merasa pintar untuk bisa masuk sana). Dua tahun sudah aku lalui suka duka di tekim. Mulai dari euforia awal semangat kuliah, masa-masa mulai merasa jenuh, dilanjutkan masa-masa menjadi mahasiswa bodoh, hingga kadang aku merasa ingin keluar dari tekim. Mungkin masuk tekim merupakan kesalahan besar selama aku hidup. Sebuah kesalahan yang suatu saat nanti tak ingin aku ulangi untuk anak-cucu kelak.

Awalnya aku pikir tekim itu hanyalah melulu kimia. Namun ternyata aku salah besar. Di tekim ini lah aku menemui matematika, fisika, kimia, dan biologi. Komplit sudah penderitaan sebagai mahasiswa jika harus bertemu 4 sekawan ini. Kepalaku kadang bisa puyeng sendiri melihat angka-angka. Otak serasa mau pecah saat tak bisa memahami Matematika Teknik Kimia. Mulut bisa berbusa saat menghapal Mikrobiologi Industri. Tekim itu sangat kompleks. Dosenku sering bilang kalau tekim itu termasuk Universal Engineering. Katanya prospek kerja tekim sangatlah luas (saking luasnya, lulusan tekim mungkin bingung mau kerja di mana) dan bisa diterima di mana-mana. Aku tak mengamini mentah-mentan statement tadi. Prospek kerja luas tanpa didukung skill cukup tentu sama saja dengan omong kosong. Bahkan IPK cumlaude hanya sekadar tiket masuk sebuah perusahaan. Masalahnya, kebanyakan mahasiswa tekim di kampusku begitu mengagungkan IPK. Apa pun dilakukan demi mendapat IPK bagus. Well, itukah tujuan kita kuliah?? Banyak yang harus aku ceritakan. Segalanya akan aku mulai dari sini..

Sebagai permulaan aku hanya ingin berkisah tentang tekim undip secara garis besar. Tekim Undip bukanlah kampus yang "bagus-bagus" amat. Gedungnya biasa saja, fasilitas tak begitu lengkap, bahkan kantin "yang layak" pun tak ada. Mungkin aku terlihat seperti mencaci kampusku sendiri. Tapi memang itulah kenyataannya (kesal rasanya jika aku ingat bapakku harus mengeluarkan uang hampir 20 juta rupiah untuk masuk tekim undip, namun setelah melihat kondisi tekim undip aku kecewa bukan main). Dosen-dosen di tekim undip kebanyakan sudah S2 (bahkan lebih) dan cukup lihai dalam mengajar. Kadang ada dosen yang sangat pintar namun sangat lemah dalam berkata-kata sehingga tak jarang banyak mahasiswa yang hanya bengong saat beliau mengajar. Ada juga dosen yang hanya masuk kelas beberapa menit saja (dosen seperti inilah yang jadi favorit para mahasiswa). Ada dosen yang pelit amat jika bicara soal nilai, ada dosen yang murah nilai, ada dosen yang galak, dan masih banyak tipe dosen yang lain. Ragam tipe dosen maka ragam pula tipe mahasiswanya. Ada mahasiswa yang gemar sekali organisasi (biasanya yang banyak omong saat di kelas), ada pula yang sangat serius dalam kuliah sehingga jarang ikut acara-acara kampus, ada yang begitu cuek pada kuliah dan lebih memilih banyak bermain selama kuliah, ada yang separo organisasi separo kuliah, ada yang ambisius jadi fungsionaris sebuah organisasi, ada yang cukup menjadi anggota saja. Well, meski kami memiliki banyak karakter, namun kami hampir sama dalam hal impian: lulus dengan nilai baik kemudian dapat pekerjaan yang sesuai bidang kami.

Cukup sekian untuk bagian ini. Aku hanya ingin memberi gambaran awal tentang tekim. Selanjutnya kalian bisa melihat ada apa saja di tekim (mulai dari mata kuliah hingga kegiatan yang ada di sana), kalian akan melihat lelahnya praktikum, lelahnya membuat laporan, kalian akan aku tunjukkan seberapa kompak angkatanku, seberapa jenuhnya aku di tekim.. Bahkan kalau kalian juga bisa tahu segala mimpi-mimpi gilaku selama di tekim. It's all about me, my life, my story, and my dreams
...

MARI KENAL LEBIH DEKAT DENGAN SMART POLYMER

Sekilas tentang Polimer
Polimer lebih dikenal sebagai “plastik” bagi orang awam. Namun sebenarnya polimer bukanlah plastik saja. Polimer pun sebenarnya sudah dipakai sejak dahulu kala, lebih tepatnya pada penggunaan polimer alam seperti kapas, wool, dan damar. Pada sekitar tahun 1925 dunia mulai mengenal polimer sentesis dan mulai berkembang pesat saat pada tahun 1955 Staudinger berhasil mendapatkan Nobel atas hipotesis makromolekul yang ditemukannya. Polimer sintesis yang sering ada di kehidupan kita sehari-hari antara lain nilon, ban, plastik polietilena untuk botol susu, plastik poliuretana untuk jantung buatan, dan lain-lain.
         Polimer merupakan suatu molekul raksasa yang terbentuk dari susunan ulang molekul yang kecil yang terikat melalui ikatan kimia. Sifat-sifat polimer berbeda dari monomer-monomer yang menyusunnya, misalnya molekul-molekul gas etilena bereaksi membentuk rantai panjang plastik polietilena yang ada pada kaleng susu.


Pengertian Smart Polymer
    Smart polymer juga dikenal dengan nama polimer cerdas. Jika mendengar kata “cerdas”, mungkin yang ada di benak kita adalah kepintaran atau kemampuan berpikir yang luar biasa yang dimiliki manusia. Namun definisi “cerdas” pada smart polymer jangan diintrepetasikan sama dengan definisi “cerdas” seperti yang dimiliki manusia. Sejatinya polimer merupakan benda mati dan sama sekali tak memiliki anugerah “kecerdasan” seperti manusia. Sebuatan “cerdas” layak diberikan pada  polimer jika polimer tersebut mampu beradaptasi atau memberi respon kecil terhadap perubahan yang terjadi pada kondisi lingkungan. Kemampuan polimer itulah yang kemudian membuat istilah smart polymer muncul karena meski benda mati ternyata polimer juga mampu adaptasi selayaknya makhluk hidup.
    Kondisi lingkungan pada polimer biasanya meliputi pH, temperatur, medan listrik, medan magnet, cahaya, pelarut, agen biokimia (enzim), tekanan, faktor ionik, dan sebagainya. Klasifikasi smart polymer selanjutnya dapat diklasifikasikan berdasarkan kondisi lingkungan tadi. Misal untuk polimer yang mampu merespon perubahan pH maka akan disebut polimer peka pH, untuk polimer yang mampu merespon perubahan temperatur maka akan disebut polimer peka temperatur, dan seterusnya. Sedangkan respon yang diberikan oleh smart polymer terhadap perubahan kondisi lingkungan dapat berupa mengerut, menggembung, melarut, mengendap, membentuk misel, membentuk transisi antara sol dan gel bergantung pada bentuk fisik ikatannya.
Tabel 1. Bentuk fisik ikatan pada smart polymer dan jenis responnya. 
Bentuk Fisik Ikatan Jenis Respon
Ikatan linear bebas tanpa crosslink (Konjugat) Melarut/Mengendap, Transisi Sol-Gel
Kopolimer block dan graft amphiphilic (tanpa crosslink) Terbentuk Misel
Crosslink Kimia (Hidrogel) Menggembung/Mengkerut
Modifikasi Permukaan Respon Interface (antarmuka)
Sumber: Aguilar et al (2007)
Respon di atas umumnya bersifat reversible (dapat bolak-balik). Sebagai contoh smart polymer adalah hidrogel poli Asam Akrilat (AA) yang mampu beradaptasi sesuai perubahan pH lingkungannya. Pada pH rendah hidrogel AA akan mengerut (Unswell/Shrinking) dan apabila pH bertambah naik (tinggi), AA akan menggembung (swelling).
Gambar 1. Ilustrasi respon hidrogel poli asam akrilat terhadap pH

Contoh smart polymer yang lain dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
Tabel 2. Contoh smart polymer
Nama Polimer Cerdas Klasifikasi
Polyacrylic acid (PAA) Peka pH
Polmethacrylic acid (PMAA) Peka pH
Poly(ethylene imine) Peka pH
Poly(L-lysine) Peka pH
Poly(N-isopropylacrylamide) (PNIPAAM) Peka Temperatur
Poly(N,N-diethylacrylamide) (PDEAAM) Peka Temperatur
Poly(ethylene oxide) (PEO) Peka Temperatur
Poly(ethylene glycol) (PEG) Peka Cahaya
Poly(Vinyl alcohol) (PVA) Peka Cahaya
Diblock copolymer (PEO-PPO) Peka Cahaya
Poly(D,L-lactide) Peka Phase
Poly(amino acid) Peka Phase


Aplikasi Smart Polymer
    Pemanfaatan smart polymer yang peka suhu nampak pada pakaian yang dipakai para olahragawan. Pakaian tersebut dirancang agar suhu para atlet tetap terjaga. Beberapa produk plastik kemasan juga sudah mulai memanfaatkan smart polymer ini. Selain itu aplikasi smart polymer dapat ditemui di bidang medis sebagai biomaterial pada sitem delivery drug (penyampai obat).
     Drug delivery secara terkontrol terjadi ketika sebuah polimer, baik sintesis maupun alam, dipadukan secara tepat dengan sebuah obat atau zat aktif lainnya yang mana zat aktif akan dilepaskan dari polimer dengan cara yang telah didesain sebelumnya. Jumlah zat aktif yang dilepaskan mungkin konstan sepanjang periode tertentu, atau dapat berupa suatu siklus, atau pelepasan disebabkan karena adanya faktor – faktor eksternal. Tujuan dilakukan pengontrolan pada drug delivery adalah untuk mencapai penyembuhan atau terapi yang lebih efektif, mengurangi potensi kekurangan atau kelebihan dosis, menjaga konsentrasi obat dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, yang pada akhirnya akan dapat meingkatkan kepuasan pasien.
     Material pembawa harus memiliki sifat inert, biocompatible, kuat, nyaman dipakai, mampu menapung konsentrasi obat atau zat aktif yang tinggi, aman bagi manusia, mudah dihilangkan, mudah diproduksi, dan mudah untuk disterilkan. Pengunaan polimer sebagai material pembawa (carrier) akan meminimalkan kemungkinan terjadinya keracunan akibat tak terurainya material pembawa atau akibat dari produk–produk samping hasil degradasi yang tidak diinginkan sehingga akan meminimalkan potensi terjadinya operasi. Penggunaan polimer juga memiliki nilai ekonomis karena harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan formulasi–formulasi farmasi tradisional. Pengontrolan dengan polimer juga akan menghasilkan konsentrasi obat di dalam darah yang tinggi sepanjang periode waktu yang lama, hal ini berbeda jika digunakan tablet–tablet tradisional atau injeksi, konsentrasi obat dalam darah akan menurun dengan cepat selama waktu tertentu.
      Dewasa ini sudah ditemukan material polimer yang dapat mengontrol drug delivey dengan merespon perubahan–perubahan yang terjadi di dalam sistem biologi tubuh kita, artinya jika bagian tubuh kita ada yang sakit maka sistem akan melepaskan zat aktif dengan kadar yang tepat dan ketika rasa sakit itu hilang maka sistem akan menghentikan pelepasan zat aktif. Dengan cara demikian akan dapat dicegah terjadinya overdosis.
      Cara kerja dari drug delivery dari smart polymer ini adalah dengan memanfaatkan variasi pH yang terdapat pada gastrointestinal tract (GIT) atau lambung perut yang mempunyai variasi pH antara 2 (pada perut) dan 10 (pada usus besar). Dalam lingkungan asam, drug delivery menahan obat yang dikandungnya untuk tidak terdegradasi dengan cara mengerut dan ketika telah tiba pada lokasi spesifiknya yang bermedium basa, smart polymer akan mengembung sekaligus melepas obat yang dikandungnya ke target. Variasi pH ini, juga terdapat pada lokasi spesifik lainnya seperti pada jaringan (termasuk pada jaringan tumor) atau pada sub-sub sel. Polimer peka temperatur dengan T kritis juga ideal untuk digunakan sebagai drug delivery pada daerah fisiologis ini.
     Pada beberapa tahun terakhir ini, pengembangan smart polymer mulai dikembangkan ke arah polimer yang mempunyai dua kepekaan sekaligus. Umumnya metode yang digunakan adalah dengan pencangkokan atau dikenal dengan istilah grafting. Beberapa peneliti telah sukses meng-grafting seperti Leung et al (2005) yang telah mempreparasi mikrogel kulit-inti (core-shell) cerdas bebasis PNIPAAm, MBAAm, dan kitosan (Polyethyleneimine) yang menghasilkan mikrogel yang dapat peka pH sekaligus peka temperatur. Kurata dan Dobashi (2004) yang telah berhasil membuat kopolimer baru dari N,N-dimethylaminoethylmethacrylate (DMAEM) dan asam akrilat (AA) yang mampu peka pH dan temperatur. Begitupun dengan Gonzalez et al (2005) yang telah menemukan polimer baru turunan dari ethylpyrrolidine yaitu N-ethylpyrrolidine methacrylate (EPyM) yang juga peka pH dan temperatur.
     Sedangkan pengembangan smart polymer di Indonesia masih sangat langka. Dari literatur yang didapat, baru ditemukan pengembangan smart polymer oleh Irwan Ginting Suka, peneliti dari Universitas Lampung, yang memanfaatkan polimer alam yang berasal dari selulosa onggok yang diharapkan akan dapat diperoleh smart polymer yang peka pada pH dan temperatur. Semoga seiring dengan perkembangan teknologi dan kemajuan pola berpikir manusia, Indonesia juga mampu memanfaatkan keberadaan smart polymer untuk kehidupan sehari-hari.


Sumber: http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_material/mengenal-polimer-cerdas-smart-polymer/
http://nbudiman.blogspot.com/2007/09/polimer-pengontrol-sistem-drug-delivery.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Smart_polymer


*artikel ini saya buat untuk rubrik Ilmiah Populer majalah Kinetika Edisi 35

Senin, 13 September 2010

....just about me.....

Kata orang gue tuh cuek, jutek, galak, ampe ada yang bilang gue sarkasme. Gue sih enjoy-enjoy aja ama pendapat orang, toh mereka banyak benernya juga kok. Actually, gue ga niat jadi cewek jutek ato cuek. Yah, itu cuma sifat bawaan dari lahir. Mungkin emang karena tindakan gue yang kagak pernah se"lebai" cewek-cewek lain makanya gue dikatain cuek. Mungkin senyum gue ga pernah se"lebar" senyum cewek-cewek lain makanya gue disebut cewek jutek. Gue galak?? emang iya!!! Emosi gue mudah tersulut apalagi kalo lagi laper. Mampus aja orang yang berani nyari masalah ama gue yang lagi laper. Dijamin bakal ngalamin gejala ini: buat cewek mungkin bakal nangis-nangis ato bakal punya rasa dendam ama gue, buat cowok mungkin pengin nonjok muka gue. Gue juga kasar, ga tau kenapa gue ga bisa selembut cewek kebanyakan. Gue ga suka ribet dan gue ga suka orang yang demen basa-basi. Gue orangnya jujur dan suka ngomong apa adanya. Kalo ga suka ya bilang ga suka, pokoke gue jarang deh pura-pura. Tapi sayangnya karena kejujuran gue lah kadang orang sering sakit hati (i'm sorry for everything i said.... i just wanna tell the truth)

Cukup kali gue cerita keburukan gue. Masih banyak sebenarnya, tapi ga baik juga kan menjelekkan diri sendiri. Well, kalo mau tahu yang baik-baik dari gue, sebenarnya gue juga masih bingung. Ada yang bilang gue sebenarnya berhati malaikat (gue langsung melayang) walau bertampang setan, ada yang bilang gue pinter, rajin, sederhana (sebenarnya beberapa bilang gue pelit), gue hidup ga neko-neko dan ga manja. Seenggaknya gue masih bisa bersyukur karena masih ada juga yang nganggep gue baik.Di mata gue, sisi baik gue tuh: gue setia, gue punya komitmen, gue tanggung jawab, gue lumayan rajin, dan gue ga suka omong doang (mending dikit omong tapi bertindak daripada banyak omong tapi "ompong" perbuatannya). Gue juga orangnya kebal ama yang namanya kegagalan (maklum udah sering gagal dalam banyak hal) dan gue tahan kritik dari orang-orang (kecuali tuh kritik disampaikan dengan cara yang gue benci alias NYOLOT). O ya gue orangnya juga ga susah buat dimintai tolong (baca: bukan disuruh-suruh, gue bukan babu!!). Gue ga punya sifat pengin jadi "leader" yang banyak nyuruh, buat gue mending jadi "anggota baik dan berkontribusi".


Gue sekarang kuliah di teknik kimia Undip Semarang. Yah, gue itu calon insinyur. Ga kerasa udah dua tahun gue kuliah dan gue harap dua tahun lagi gue udah lulus. Sebenarnya gue bukan mahasiswa pinter ato cerdas. IPK gue ampe sekarang cuma 3.1 dan udah dua kali gue dapet IP 2 koma doang. Gue sempet down waktu pertama kali dapat IP cuma 2 koma. Gue ngrasa ga bego-bego amat, tapi kok nasib gue lebih apes daripada temen-temen gue yang jelas-jelas kadar otaknya "di bawah gue" (maap kalo kasar, tapi emang gitu kenyataannya). Tapi lama-kelamaan gue udah mulai biasa dengan IP 2 koma dan ga peduli lagi ama IP (boleh lah IP gue cuma gitu-gitu aja, tapi soal ilmu gue jauh lebih baik kok. gue yakin!!). Saat ini gue lagi siap-siap mo Kerja Praktek alias KP di Semen Gresik. Moga-moga aja proposal gue ketrima dan gue bisa dapat banyak ilmu di sana. Gue penasaran ama yang namanya semen soalnya dulu gue pernah diberi tugas tentang semen dan hasilnya adalah SALAH KAPRAH. Itu yang bikin gue penasaran ama semen.

Gue emang calon insinyur, tapi gue mimpi yang lebih dari sekadar insinyur: gue pengin kerja jadi JURNALIS!! Dari segi gaji, emang jadi jurnalis ga akan sekaya jadi manajer atau direktur perusahaan minyak. Tapi dari segi minat dan kegemaran, gue doyan deh jadi jurnalis. Gue suka nulis, gue suka kerja di lapangan, gue suka kerja yang bisa pake sepatu kets dan celana, gue suka hidup susah juga. Kadang gue dilema antara mau nyenengin ortu apa mau ngejar impian. Tapi sejauh ini gue ga mau deh buang-buang waktu buat mikir jadi insinyur doang. Gue aktif nulis buat lomba-lomba esai, buat ngisi-ngisi blog, buat note di FB (maap yang sering gue tag buat hal-hal ga penting), dan paling ga gue aktif nulis buat bikin laporan praktikum. Intinya gue ga mau mati jadi kutu buku di tekim, mati gaya gara-gara mikir kuliah, mati rasa ama bikin PKM (sekali ikut PKM juga nebeng nama doang.. untung dapat 3 juta..hehehe). Jadi seenggaknya gue manfaatin masa kuliah gue buat kegiatan jurnalistik juga....

Gue bukan orang yang aktif-aktif amat buat organisasi. Selama di tekim gue cuma ikut 2 organisasi, HMTK (itu pun tergantung mood) dan KINETIKA (ini yang paling gue suka!!!). Di luar itu gue pernah jadi Pengurus Komisi Remaja GKJ Magelang (jadi sekretaris... gila ga tuh) dan jadi organis di Gereja gue. Gue tipe orang yang loyal ama organisasi karena gue punya komitmen dan tanggung jawab. Gue bakal betah di organisasi kalo gue emang doyang ama gaweannya (contoh: gue suka nulis dan segala berbau jurnalistik, maka gue cinta KINETIKA; gue suka musik dan rindu jadi pelayan Tuhan maka gue jadi ORGANIS; gue suka dan kangen kumpul bareng orang2 seiman maka gue ikut KOMISI REMAJA di gereja gue). Gue juga ga gila jabatan dalam organisasi. Buat gue, selama gue masih hidup dan bisa berkontribusi buat organisasi (meski bukan fungsio sekalipun), gue bakal ngasih ALL MY BEST deh.

Gue suka musik. Yang gue suka: Padi, Kerispatih, Bon Jovi, Il Divo, Backstreet Boys. Agak nyampur2 emang, ada yang pop, ada yang pop-rock, ada yang rock abis, ampe ada yang penyanyi opera. Well, itulah musik; begitu universal. Lima nama yang gue sebutin tadi lah yang biasanya jadi backsound saat gue belajar, gue lagi sedih, gue lagi seneng, gue lagi kesepian, dan gue lagi berkarya bikin tulisan-tulisan. Kalo masuk kamar kost gue, dijamin harus tutup kuping karena gue biasa muter lagu-lagu favorit gue kenceng-kenceng. Jangan coba-coba ngajak ngobrol gue kalo gue lagi pake headset ndenger musik (segala ocehan lu kagak bakal gue dengerin deh..). Jangan coba-coba juga ngasih gue musik kacangan karena selera gue tinggi..hahahahaha


Cukup gitu aja kali tentang gue... Gue ga mau banyak cerita karena lebih baik lu kenal gue sendiri aja dan buktiin semua omongan gue...hahahaha.


Sedikit foto bareng temen-temen gue :)
Geje.. ga tau apa ya ditunggu di bus
 
Temen2 SMA gue (XI IA 3)
foto di benteng ama crew kinet :)

gue ultah.. ngasih makan anak orang ni..hahaha

ini dia EKSIS 2008!!!




ni acara PMB.... ga semua EKSIS dateng sih... tapi rame deh.. sekalian ngeceng di depan maba 2010.. hahahahhaha





crew Kinetika :)
biar ga semua crew ada, tapi keren juga ya bisa jalan2 bareng ke yogya plus foto pake baju kebesaran kinetika >> BANGGA




ni reunian kelompok praktikum proses
foto favorit temen gue.. dia bilang happy family gt.. GEJE